Selasa, 15 Desember 2009

308 Nelayan Meriahkan Lomba Mancing di Laut Tabanan



L
omba mancing di laut bertajuk "The Third Bupati Tabanan Cup, Ocean Fishing Tournament 2009" yang digelar Pemkab Tabanan dan DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Minggu (13/12) di pantai selatan Tabanan berlangsung meraih. Tercatat 308 nelayan mengikuti lomba ini dengan mengerahkan 108 jukung.

Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama dalam sambutannya mengaku bangga karena lomba ini diikui oleh ratusan nelayan. “Banyaknya peserta dari kalangan nelayan ini menjadi satu bukti bila lomba mancing di laut ini pro rakyat,” katanya menyindir pihak-pihak yang selama ini menilai kegiatan lomba mancing di laut hanya hura-hura dan menghambur-hamburkan uang APBD.

Selasa, 01 Desember 2009

Ikuti dan Saksikan, Lomba Mancing di Laut Tabanan - Bali


Kabupaten Tabanan secara geografis berada pada posisi 8º 14' 30" - 8º 30' 70" LS dan 114 º 54' 5" - 115º 12' 30" BT memiliki panjang garis pantai 35 km terbentang dari pantai nyanyi , Desa Beraban , Kecamatan Kediri – sampai pantai Selabih ,Desa Lalanglinggah,Kecamatan Selemadeg Barat

Potensi sumberdaya perikanan yang ada diperairan laut Kabupaten Tabanan cukup besar, sehingga menjadi daerah penangkapan ikan (Fishing Ground) bagi nelayan yang ada di Kabupaten Tabanan maupun nelayan dari luar dengan jenis hasil tangkapan meliputi ikan permukaan ( pelagis) yaitu tongkol, lemuru, dan tengiri, serta ikan dasar (demersal) seperti kerapu, kakap dan lobster. Hasil tangkapan tersebut sebagian besar dijual untuk memenuhi permintaan hotel dan restoran, dan juga eksport terutama udang barong ( lobster).

Paus Pilot Terdampar di Pantai Nyanyi




Empat ekor ikan paus yang memiliki panjang rata-rata sekitar 2 meter dan berat sekitar 200 Kg ditemukan terdampar di Pantai Nyanyi, Banjar Nyanyi, Desa Beraban, Kediri, Tabanan, Sabtu (28/11). Ikan paus ini kali pertama ditemukan nelayan setempat terdampar dalam keadaan hidup sekitar pukul 07.00. Dua ekor berada di bagian timur dan dua ekor lainnya di bagian barat pantai nyanyi yang berjarak sekitar 200 meter.

Warga dan nelayan setempat dibantu oleh dua orang tenaga dari Bala Wisata Tanah Lot, lantas berusaha menolong dan mendorong dua ekor ikan paus yang berada di bagian timur. Setelah berkali-kali dicoba dievakuasi, dua ekor ikan paus ini akhirnya berhasil berenang bebas ke tengah laut. Sementara dua ekor lainnya yang berada di bagian barat, kondisinya tampak lemah dan di beberapa bagian tubuhnya terdapat luka-luka bekas goresan karang. Meski berkali-kali coba diselamatkan bahkan didorong ke tengah laut oleh tenaga bala wisata dari Objek Wisata Tanah Lot, namun dua ekor ikan paus ini kembali terdampar ke pantai.

Melihat ciri-ciri fisiknya, jenis ikan paus yang terdampar di Pantai Nyanyi ini diduga merupakan jenis short finned pilot whale atau yang biasa disebut ikan paus pemandu sirip pendek atau Ikan Paus Pilot. Sama seperti jenis ikan paus yang terdampar di Pantai Serangan, Denpasar, awal Januari 2009 lalu. Jenisnya sama seperti delapan ekor ikan paus yang mati terdampar di Pantai Serangan awal januari lalu, yakni ikan Paus Pilot.

Minggu, 19 April 2009

Dukung Pembangunan Pura, BPC Ikuti Lomba Mancing Gembira



Setelah lama absen, kelompok pemancing ikan Bangun Praja Club (BPC) yang beranggotakan pejabat Pemkab Tabanan dan diketuai Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama, Jum'at (3/4) kembali melakukan aktivitas lomba memancing ikan di Banjar Tegeh, Desa Angseri, Baturiti.

Lomba yang digelar oleh Desa Pekraman Tegeh dan khusus diikuti oleh BPC dan enam orang undangan ini, dimaksudkan untuk penggalian dana pembangunan Pura Puncak Sari Nadi di desa setempat. Selain itu, menurut Bupati Wiryatama lomba mancing gembira ini juga diharapkan dapat menjadi ajang silaturahmi sekaligus refreshing bagi para pejabat di lingkungan Pemkab Tabanan. "Kita memancing dengan bergembira sekaligus untuk refreshing dan membantu pembangunan pura," katanya sambil menambahkan dana yang diperoleh dari pendaftaran memancing senilai Rp 60 juta, setalah dipotong biaya pengadaan hadiah dan konsumsi, semuanya disumbangkan kepada panitia pembangunan pura.

Senin, 19 Januari 2009

Terdampar di Pantai Batulumbang Gigi Paus Sperma Dicabuti dijadikan Jimat




Dalam kurun waktu dua minggu, dua ikan paus terdampar di pantai Tabanan. Pada minggu pertama, tepatnya Jumat (2/1) seekor paus panjang 12 meter terdampar di Pantai Yeh Matan, Desa Antap, Selemadeg, Tabanan. Berikutnya, Rabu (14/1) kembali ikan Paus dengan panjang sekitar 10 meter juga terdampar di Pantai Batulumbang, Desa Antap, Selemadeg. Kedua ikan paus tersebut terdampar dalam keadaan sudah mati dan kondisinya sudah mulai membusuk.

Ikan paus yang terdampar di Pantai Yeh Matan, merupakan jenis ikan paus bongkok (Humpback whale/Megaptera novaeangliae) sama seperti jenis puas sebelumnya yang terdampar dan mati di Pantai Kelating, Kerambitan medio Oktober 2007. Ikan paus yang terdampar di Pantai Yeh Matan ini, tulang belulangnya laku terjual Rp 1,5 juta. Konon, tulang ikan paus ini akan diolah lebih lanjut menjadi tepung tulang sebagai bahan pakan ternak dan ikan. Namun beredar rumor juga, tulang ikan paus ini akan digunakan sebagai bahan baku kerajinan. ”Sebagai bahan baku kerajinan, tulang ikan paus kualitasnya hampir sama seperti gading gajah,” kata seorang yang enggan namanya disebut agak kecewa karena gagal membeli tulang paus. ”Saya kalah cepat datang ke sini. Tulangnya sudah dibeli oleh orang lain,” katanya berterus-terang.

Paus Bongkok Terdampar di Pantai Yeh Matan Tabanan


Bangkai Ikan Paus yang terdampar di Pantai Yeh Matan, Banjar Antap Delod Sema, Selemadeg, Jumat (2/1), memberikan berkah tersendiri bagi warga sekitar. Pasalnya tulang belulang ikan paus sepanjang 12 meter ini ternyata laku terjual Rp 1,5 juta.

Setelah sempat beberapa hari menimbulkan keresahan warga sekitar akibat bau busuk yang ditimbulkannya, bangkai ikan paus bongkok yang terdampar tersebut, mulai Senin (5/1) dipotong-potong oleh warga sekitar untuk diambil tulang belulangnya. Sementara dagingnya yang sudah benyek dan mengeluarkan bau busuk ditanam di daerah sekitar.