Jumat, 31 Agustus 2012

HNSI Tabanan Gandeng Miss Indonesia Earth Lepas Tukik



 Miss Indonesia Earth (MIE) 2012, Chelsy didampingi teman lannya, MIE Air Ksatria Soldiana Hutagaol, MIE Water Nadia Amanto, MIE Fire Sonya Puspita Putri dan MIE Ecotourism Chintya Ratu Wikanti melepas puluhan tukik di pantai Pasut

Guna mensosialisasikan penyelamatan penyu, DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan, sengaja menggenadeng lima pemenang Miss Indonesia Earth (MIE) tahun 2012 melepas puluhan tukik (anak penyu) di pantai Pasut, Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, Jumat (3/8).

Ketua DPC HNSI Kabupaten Tabanan Ir. I Ketut Arsana Yasa menegaskan, pelepasan tukik tersebut juga sebagai upaya penyadaran terhadap masyarakat untuk melindungi Penyu Hijau yang populasinya di ambang kepunahan. Arsana Yasa mengatakan, nelayan di Tabanan sejak tahun 2005 atas dorongan Bupati Tabanan kala itu N Adi Wiryatama berkomitmen melestarikan penyu hijau. Ia menambahkan, di tahun 2005 semasa Bupati Adi Wiryatama juga membuat kebijakan tidak menggunakan penyu sebagai bahan yadnya (upakara). Di samping itu nelayan Tabanan juga berkomitmen menangkap ikan dengan alat-alat tradisional untuk melindungi terumbu karang. “Kami berterima kasih kepada Miss Indonesia Earth yang sudi mampir ke pantai Pasut, sekaligus melepas puluhan tukik penyu hijau yang langka,” ungkap Sadam, sapaan akrab Arsana Yasa.

DKP Bali Gelar Bintek Manajemen Usaha di Tabanan




Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti memberikan apresiasi dan atensi yang besar terhadap bidang perikanan dan kelautan di Tabanan karena memiliki potensi besar yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Hal itu terungkap dalam sambutan tertulis Bupati Wiryastuti yang dibacakan oleh Plt. Sekda Tabanan Ir. I Nyoman Wirna Ariwangsa, MM saat membuka Bimbingan Teknik (Bintek) Manajemen Usaha Perikanan dan Kelautan yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bali di Aula Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan, Rabu (25/7).

Menurut Bupati Wiryastuti, belum optimalnya pemanfaatan potensi perikanan dan kelauatan tersebut di antaranya karena masih rendahnya pengetahuan dan keterampilan para pelaku utama perikanan dan kelautan. Terkait hal itu, Pemkab Tabanan sangat mendukung program DKP Bali dalam percepatan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui bintek ini. “Ke depan saya berharap bintek ini bisa dilaksanakan berkelanjutan,” harapnya.

Lomba UKM Pengolahan Hasil Perikanan Poklahsar Cipta Lestari Dinilai Tim Provinsi




Kelompok pengolah dan pemasar (Poklahsar) Cipta Lestari Desa Bajera, Selemadeg yang menjadi duta Kabupaten Tabanan dalam lomba UKM Pengolahan Hasil Perikanan, Kamis (7/6) dinilai oleh Tim Provinsi Bali

Ketua Poklahsar Cipta Lestari M. Choiron Sudiarta dalam laporannya mengungkapkan, kelompoknya yang beranggotakan 11 orang ini baru terbentuk secara resmi pada tahun 2010 lalu. Sebelumnya, anggota kelompok secara perorangan menekuni pembuatan kue yang dirintis sejak tahun 1988. Dari pembuatan kue ini, akhirnya pada tahun 2009 mulai merintis membuat kue yang bahan dasarnya dari ikan teri. “Sejak membuat ikan teri berselimut wijen inilah, kami mulai dapat pembinaan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan sehingga pada tahun 2010 kami memutuskan untuk membentuk kelompok,” katanya berterus-terang.

Menurut Choiron, berkat pembinaan dari Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Tabanan, kelompoknya pada tahun 2010 mewakili Kecamatan Selemadeg mengikuti lomba pengolahan ikan di tingkat kabupaten dan berhasil meraih juara II. Setahun berikutnya, dalam lomba yang sama kelompoknya akhirnya berhasil meraih juara I dan dipercaya mewakili kabupaten untuk berlomba di tingkat provinsi.  “Meski kelompok kami baru berdiri, kami telah beberapa kali mengikuti pameran dalam berbagai even di Kabupaten Tabanan sehingga produk kami semakin dikenal masyarakat,” paparnya.

Choiron menjelaskan, dari usaha ikan teri berselimut wijen yang ditekuni kelompoknya, setiap tahun memiliki omzet sekitar Rp 46 juta. Sementara dari produk perikanan lainnya seperti olahan betutu gurami, bakso ikan, nugget ikan dan abon ikan memiliki omzet bervariasi berkisar Rp 45 – 68 juta per tahun. “Usaha utama kami memang berupa keripik ikan teri berselimut wijen. Selain itu kami juga memproduksi aneka olahan ikan lainnya seperti bakso, nugget dan abon ikan,” paparnya.

Loka Karya Perikanan Berkelanjutan di Diskanlaut Tabanan


Guna menjaga kelestarian lingkungan , budidaya ikan ke depan hendaknya menggunakan sistem tertutup dengan memanfaatkan jenis bakteri heterotrofik yang bisa mengubah imbah dari hasil budidaya ikan menjadi sumber protein yang bisa dimanfaatkan untuk pertumbuhan ikan.

Dr. Ir. Bambang Gunadi, M.Sc, peneliti perikanan budidaya di Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi, Subang,  Jawa Barat mengungkapkan hal itu dalam Loka Karya Pengembangan Perikanan Budidaya yang Produktif dan Berkelanjutan di aula Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Tabanan, Jum’at (6/7). Menurut Bambang, meski teknologi budidaya perikanan sistem tertutup dengan memanfaatkan bakteri sebenarnya sudah lama ditemukan, namun belum banyak yang menerapkannya di lapangan.”Melalui loka karya ini, mudah-mudahan teknologi budidaya ikan ramah lingkungan ini bisa lebih disosialisasikan dan diterapkan oleh para pembudiaya ikan yang hadir,” katanya berharap.

Pada loka karya yang digelar atas kerjasama Diskanlaut Tabanan dan Ikatan Alumni Sekolah Usaha Perikanan (SUPM) Bogor Tahun 1983 ini, Bambang juga menuturkan  bila pakan berupa pelet yang diberikan untuk ikan  banyak yang terbuang sia-sia. Semakin intensif budidaya ikan yang diterapkan, maka semakin banyak pula pakan ikan yang terbuang. “Berdasarkan hasil penelitian, nitrogen pakan yang bisa diubah menjadi daging hanya sekitar 25 persen saja. Sedangkan yang 75 persen terbuang,” paparnya.

Terkait hal itu, Bambang yang membawakan makalah Inovasi Teknologi Baru Perikanan Budidaya ini menuturkan, dengan menerapkan budidaya ikan sistem tertutup melalui pemanfaatan bakteri heterotrofik maka, biaya pembelian pakan bisa lebih ditekan. “Selain ramah lingkungan, budidaya ikan sistem tertutup juga lebih murah,” jelasnya.

Laksanakan CBF dan Peringati Hari Bhayangkara Pemkab Tabanan Tebar Ikan di Telaga Tunjung


Kapolres Tabanan AKBP. Dekananto Eko Purwono menebarkan ikan di Bendungan Telaga Tunjung saat peringatan HUT Bhayangkara ke 66 yang disniergikan dengan Program CBF

Perairan umum semakin mengalami tekanan yang tinggi dari berbagai sumber. Baik itu akibat limbah industri dan rumah tangga, sedimentasi akibat penggundulan hutan, penangkapan ikan secara berlebihan, introduksi ikan jenis baru yang kurang bijaksana serta dari dampak kegiatan budidaya ikan itu sendiri.

Direktur Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Ditjen Perikanan Budidaya, Kementrian Kelautan dan perikanan,  Ir. Maskur, M.Si mengungkapkan hal itu dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kasubdit Kesehatan Ikan dan Lingkungan Budidaya, Edy Sudartanto, pada acara Kegiatan Perikanan Berbasis Budidaya (Culture Base Fisheris/CBF) yang dirangkai dengan Peringatan Hari Bhayangkara ke 66 melalui penebaran ikan (restocking) di Bendungan Telaga Tunjung, Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan, Jumat (22/6).

Menurut Maskur, akibat berbagai tekanan tersebut secara akumulatif akan menyebabkan menurunnnya mutu lingkungan perairan. Terkait hal itu, restocking atau penebaran benih ikan yang dilakukan bersama-sama ini merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam pengelolaan perairan umum “Restocking merupakan salah satu upaya dalam memperbaiki kualitas air lingkungan sekaligus untuk meningkatkan produksi ikan di perairan umum,” tegasnya.

Bupati Tabanan Berharap, Pasar Ikan Jadi Tourist Destination




Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti meletakkan batu pertama pembangunan Pasar ikan non konsumsi, Rumah Kemasan dan Kios , Kamis ( 7/6 ) di areal parkir terminal Tuakilang, Desa Denbantas Tabanan. Bupati Tabanan berharap ke depannya pasar ikan non konsumsi pertama di Bali ini akan menjadi tourist destination sehingga mampu mengangkat potensi daerah di bidang perikanan serta mengharumkan nama Tabanan.

Bupati Wiryastuti dalam sambutannya mengatakan terwujudnya pembangunan pasar ikan di Kabupaten Tabanan merupakan buah dari perjuangan yang pihaknya lakukan ke pusat. Berbagai prestasi yang berhasil ditorehkan serta keseriusan dinas terkait dalam memajukan sektor perikanan, berhasil menarik minat para Dirjen perikanan berkunjung ke Tabanan. Dari kunjungan inilah akhirnya terwujud sebuah ide untuk membangun sebuah pasar ikan, agar hasil olahan ikan yang dihasilkan oleh Usaha Kecil Menengah bisa tersalurkan dengan baik. “ Perjuangan kita sampai ke pusat membuahkan hasil yang sangat maksimal. Saya yakin apabila pasar ikan ini bisa dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin harapan kita untuk menjadikan pasar ini mejadi sebuah tourist destination akan terwujud,” ujarnya.

Tingkatkan SDM Kelautan dan Perikanan, Bupati Tabanan Tandatangani MoU dengan BPSDM-KP




Bupati Tabanan Eka Wiryastuti didamping Wabup Sanjaya tendangani MoU dengan BPSDM-KP Kementrian Kelautan dan Perikanan. 

Guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap Sumber Daya Manusia (SDM) Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Tabanan, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengadakan kerjasama dalam bentuk MoU (Memorandum of Understanding) dengan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (BPSDM-KP) Kementrian Kelautan dan Perikanan di kantor bupati setempat, Jum’at (25/5).

MoU yang dilanjutkan dengan acara  Sinkronisasi kegiatan Pelatihan P2MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) wilayah Provinsi Jatim, Bali, NTB, NTT dan Kalsel tersebut, juga dihadiri Kepala Pusat Pelatihan Kelutan dan Perikanan, Balok Budiyanto mewakili Kepala BPSDM-KP, Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi, I Wayan Suarya, Wabup Sanjaya, Plt Sekda Wirna Ariwangsa, Forum Muspida serta Kepala SKPD Kabupaten Tabanan.

Laporkan Pencurian di Tengah Laut, Nelayan “Nglurug” Ke Mapolres Tabanan


Suasana pertemuan antara Kapolres Tabanan, Kadiskanlaut, HNSi serta pengurus kelompok nelayan di Mapolres Tabanan.

DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesi (HNSI) bersama 25 orang nelayan dari enam kecamatan wilayah pesisir di Kabupaten Tabanan, nglurug (mendatangi) Mapolres Tabanan, Senin (23/4). Didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Tabanan Nyoman wirna Ariwangsa, mereka menemui Kapolres AKBP Dekananto Eko Purwono guna melaporkan adanya pencurian alat tangkap dan hasil tangkapan berupa lobster di tengah laut.

Ketua DPC HNSI Kabupaten Tabanan I Ketut Arsana Yasa mengemukakan, kehadirannya bersama pengurus kelompok nelayan di Tabanan untuk bersilaturhami dengan Kapolres sekaligus menyampaikan keluhan para nelayan yang sering kehilangan alat tangkap berupa bubu, pancing, jaring hingga jukung (perahu) serta hasil tangkapan berupa lobster. “Nelayan sering kehilangan lobster beserta bubunya di tengah laut,” ungkap Sadam.

Peduli Lingkungan Hidup, PWDK Wilayah Tabanan Tebar Ikan di Danau Beratan


Peduli terhadap lingkungan hidup, Persekutuan Wanita Dian Kristawati  (PWDK) Wilayah Tabanan mengisi peringatan Hari Kartini dengan melakukan penebaran benih ikan di Danau Beratan, Bedugul, Baturiti, Sabtu (21/4).

Terkait kegiatan tersebut, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten II Sekda Tabanan I Wayan Miarsana mengharapkan penebaran ikan yang dilakukan PWDK Wilayah Tabanan  dapat bermanfaat bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. “Aktivitas inovatif ini perlu didukung semua pihak karena sejalan dengan visi Tabanan Serasi dan sejalan dengan program Bali Clean and Green,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut Bupati Wiryastuti juga memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada PWDK Wilayah Tabanan yang mengisi peringatan Hari Kartini dengan kegiatan inovatif dan positif. “Kami mengharapkan kegiatan ini bisa berlanjut dan diikuti oleh organisasi wanita lainnya  dalam mengisi cita-cita perjuangan Kartini dalam mengabdikan diri kepada daerah Tabanan,” paparnya.

Budidayakan Ikan di Saluran Irigasi, Pemuda Sudimara Komitmen Jaga Ekosistem Lingkungan

 Mantan Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama, tebar ikan di saluran irigasi
 
Sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap kelangsungan ekosistem lingkungan, generasi muda Banjar yeh Gangga Desa Sudimara Tabanan yang tergabung dalam Sekaa Teruna Teruni (STT ) Tunas Muda bersama krama adat setempat melakukan kegiatan bersih-bersih dan budidaya ikan di saluran irigasi desa setempat.

Ketua STT Tunas Muda Gede Januarta, Minggu (15/4) mengungkapkan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian pemuda setempat terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan. “Mendukung program Bali Clean and Green yang dicanangkan Pemprof Bali bias dilakukan dengan berbagai cara. Di antaranya adalah melalui kegiatan budidaya ikan di saluran irigasi seperti yang kami lakukan ini,” katanya.

Bupati Tabanan Serahkan Bantuan Beras untuk Nelayan

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menyerahkan secara simbolis bantuan Beras Cadangan Pemerintah (BCP) dan kartu identitas nelayan kepada nelayan Kabupaten Tabanan.

Peduli terhadap nasib nelayan yang tidak melaut selama beberapa bulan terakhir karena cuaca buruk, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menyerahkan bantuan Beras Cadangan Pemerintah (BCP) secara simbolis, Rabu (15/2) di ruang rapat kantor bupati setempat.

Selain menyerahkan bantuan BCP tahun 2012 sejumlah 12 ton secara simbolis, pada kesempatan tersebut Bupati Wiryastuti didampingi Direktur Pelabuhan Ditjen Perikanan Tangkap Kementrian Kelautan dan Perikanan, Parwoto dan Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya juga menyerahkan Kartu Nelayan kepada 167 nelayan secara simbolis.

Bupati  Wiryastuti dalam sambutannya mengatakan, pemberian bantuan BCP ini merupakan perjuangan Pemkab Tabanan ke pemerintah pusat sebagai bentuk kepedulian terhadap nasib nelayan. “Penyerahan bantuan beras cadangan pemerintah ini merupakan hasil nyata perjuangan kami ke pemerintah pusat, dalam upaya memperjuangkan saudara-saudara kita masyarakat pesisir yang menggeluti profesi sebagai nelayan,” ujarnya.

Menurut Bupati Wiryastuti, BCP ini diberikan dalam rangka membantu meringankan beban ekonomi nelayan karena disaat-saat cuaca tak mendukung, nelayan tidak bisa melaut. Kondisi ini berdampak pada penghasilan para nelayan.”Saat cuaca kurang mendukung para  nelayan tidak bisa melaut, otomatis pendapatan mereka sangat kecil. Menjawab kondisi tersebut pemerintah merasa terpanggil untuk membantu meringankan beban ekonomi saudara-saudara kita yang menggeluti profesi nelayan minimal mampu memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka disaat nelayan ditimpa kesulitan seperti saat ini,” imbuhnya.

Ditjen P2HP Gelar Bintek di Tabanan Olah Ikan Lele menjadi Aneka Produk

 Bintek Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja Pengolahan dan Pemasaran di Aula Diskanlaut Tabanan


Peran sektor usaha kecil dan menengah dalam memproduksi hasil olahan ikan saat ini masih rendah. Hal ini dikarenakan masih rendahnya tingkat kemampuan pelaku usaha dalam berimprovisasi jenis produk dan pemahaman teknologi, masih rendahnya kemampuan modal usaha yang dimiliki serta masih rendahnya informasi pasar dengan jenis produk yang dihasilkan.

Direktur Usaha dan Investasi Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP), Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Ir. Rahmah Hayati Samik Ibrahim, MM mengungkapkan hal itu dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasubdit Ketenagakerjaan P2HP Drs. I Made W. Artajaya, M.Si saat membuka acara Bimbingan Teknis (Bintek) Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja Pengolahan dan Pemasaran di Aula BBI Pesiapan, Diskanlaut Tabanan, Kamis (19/1)


Menurut Rahmah, kegiatan Bintek ini merupakan wujud kepedulian pemerintah untuk pengembangan usaha di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, khususnya produk-produk yang berbahan baku ikan dan rumput laut. “Dengan bintek ini, usaha pengolahan ikan dan rumput laut di Kabupaten Tabanan dapat lebih berkembang dan mempunyai nilai tambah sehingga dapat meningkatkan pendapatan,” katanya berharap.

Peringati Hari Ibu, Bapak-bapak Ikuti Lomba Cipta Menu Ikan Lele


Anggota Tim dan pendukung Kelompok IV, bangga bisa meraih juara I lomba cipta menu ikan.


Memperingati Hari Ibu, Tim Penggerak PKK Kabupaten Tabanan menggelar lomba cipta menu ikan yang diikuti oleh bapak-bapak perwakilan Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD), Jum’at (16/12) di Bangsal pengolahan ikan Diskanlaut Tabanan.

Bupati Tabanan dalam sambutan tertulis dibacakan Asisten I Sekda Tabanan, Wayan Yatnanadi mengatakan, lomba ini berdampak positif karena bisa memberikan pembelajaran sekaligus tanggung jawab bagi para bapak dalam urusan memasak ketika istrinya berhalangan memasak karena ada urusan penting lainya.”Selaku pimpinan daerah, saya memberikan apresiasi terhadap lomba ini karena antara bapak dan ibu dalam keluarga juga harus saling berbagi tanggung jawab. Saat ibu-ibunya sibuk, bapak-bapak bisa mengambil peran itu, kendati sifatnya hanya sementara,” ujarnya.

Mengingat lomba memasak ini tergolong istimewa, Bupati Wiryastuti berharap kepada dewan juri dan para peserta untuk mengedepankan sportifitas, objektifitas dan fair play, sehingga keputusan yang diambil juri betul-betul jujur dan adil. “ Dalam lomba ini, yang terpenting adalah muaranya untuk menumbuhkan semangat gerakan makan ikan, bukan semata-mata meraih juara,” tegasnya.

Andalkan Lele Masamo dan Sangkuriang Pokdakan Darma Nadi Raih Juara Nasional


 
Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Darma Nadi, Desa Buruan, Kecamatan Penebel, Tabanan yang selama ini dikenal sebagai pembenih dan produsen lele masamo dan sangkuriang di Kabupaten Tabanan, berhasil meraih juara II dalam lomba kategori Pokdakan Lele/Patin tingkat Nasional tahun 2011.

Ketua Pokdakan Darma Nadi  Gde Nyoman Darma Susila ditemui di lahan usaha taninya, belum lama ini mengaku bangga sekaligus bersyukur karena kelompoknya bisa berprestasi di tingkat nasional. “Kami bersyukur karena sebagai wakil Tabanan dan Bali akhirnya bisa berprestasi di tingkat nasional. Tidak kalah dengan Pokdakan Lele dari Jawa dan Sumatera,” katanya sambil menambahkan dalam lomba tingkat nasional kali ini, juara I diraih Pokdakan Mina Sari dari Tulungagung, Jawa Timur. Sedangkan juara III – V masing-masing diraih Pokdakan Mina Handayani (Yogyakarta), Mina Maju (Sumatera Selatan) dan Mina Handayani (Jawa Tengah).

BI Denpasar dan Pemkab Tabanan, Teken MoU Garap UMKM Sektor Perikanan

Bupati Tabanan dan Deputi Pemimpin Bank Indonesia Denpasar menandatangani Nota Kesepahaman  Forum Percepatan Pemberdayaan Ekonomi Daerah  melalui Pengembangan Sektor Riil dan UMKM Kawasan Mina Politan di Kabupaten Tabanan


Tabanan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar untuk berkembang. Sebagai otoritas moneter yang salah satu tugasnya adalah melakukan pengawasan perbankan termasuk peran intermediasinya, Bank Indonesia sangat mendukung kegiatan-kegiatan untuk memajukan perekonomian daerah, khususnya yang berkaitan dengan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Deputi Pemimpin Bank Indonesia Denpasar I Gde Made Sadguna mengungkapkan hal itu seusai menandatangani MoU (Memorandum of Understanding), Nota Kesepahaman  Forum Percepatan Pemberdayaan Ekonomi Daerah melalui Pengembangan Sektor Riil dan UMKM Kawasan Mina Politan di Kabupaten Tabanan antara Bank Indonesia Denpasar dengan Pemkab Tabanan di Ruang Rapat Kantor Bupati Tabanan, Rabu (29/11).

Bupati Tabanan: Budidaya Lele Menguntungkan


Bupati Tabanan (tengah) didamping Kepala Diskanlaut Tabanan (kanan) dan Kabid Perikanan Budidaya Diskanlaut Tabanan (kiri) saat melakukan panen lele di halaman belakang rumah jabatan.

Budidaya lele di kolam terpal yang dilakukan di pekarangan rumah ternyata memberikan keuntungan yang lumayan. Cara budidayanya gampang sehingga bisa dilakukan oleh ibu-ibu sebagai sambilan untuk menambah penghasilan keluarga.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengungkapkan hal itu saat melakukan panen lele kolam terpal di halaman rumah jabatannya, Jum’at (4/11). Menurut Bupati Tabanan, dari hasil dua kali uji coba budidaya lele di kolam terpal yang telah dilakukannya, pihaknya selalu bisa memperoleh keuntungan yang lumayan. “Tingkat keuntungannya berkisar Rp 200 ribu – Rp 500 ribu,” katanya sambil menambahkan keuntungan tersebut diperoleh dari hasil panen lele yang dibesarkan di satu petak kolam terpal berukuran 3 x 4 meter. “Periode yang lalu bisa dipanen lele ukuran konsumsi sejumlah 110 Kg. Kali ini bisa dipanen ikan lele sejumlah 125 Kg,” paparnya.

Diskanlaut Riau Studi Banding ke Tabanan


Kepala Diskanlaut Provinsi Riau, Prof. DR. Ir. Irwan Effendi, M.Sc (kanan) menyerahkan cendera mata kepada Kepala Diskanlaut Kabupaten Tabanan, Ir, Nyoman Wirna Ariwangsa

Tertarik terhadap potensi perikanan dan pengembangan Balai Benih Ikan (BBI) di Kabupaten Tabanan, rombongan dari Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Provinsi Riau Senin (24/10) malam, mengunjungi dan melakukan studi banding di Diskanlaut Kabupaten Tabanan.
Kepala Diskanlaut Kabupaten Tabanan Ir. I Nyoman Wirna Ariwangsa, MM dalam sambutan selamat datangnya memaparkan tentang potensi perikanan dan kelautan di Kabupaten Tabanan. “Jenis komoditas unggulan yang dikembangkan di Kabupaten Tabanan terdiri dari ikan lele, nila dan karper,” katanya sambil menambahkan, budidaya lele banyak dilakukan dalam wadah berupa kolam terpal. 

Ariwangsa juga memaparkan tentang sejarah dan pembangunan BBI. “Di Kabupaten Tabanan UPTD BBI Pesiapan membawahi empat unit BBI. Masing-masing BBI Bolangan, Penebel, Pesiapan dan Meliling,” katanya sambil menambahkan pembangunan BBI di Kabupaten Tabanan dimulai pada tahun 2006 yang dananya bersumber dari DAK (Dana Alokasi Khusus)

Dirjen PB Tebar Ikan di Danau Beratan Sosialisasikan CBF

 Dirjen Perikanan Budidaya Dr. Ketut Sugama, M.Sc (kanan) bersama Direktur Kesehatan Ikan dan Lingkungan Dr. Maskur, M.Si (kiri) menebarkan benih ikan di Danau Beratan dalam rangka pelaksanaan program Culture Base Fisheries (CBF).

Guna mensosialisasikan Culture Base Fisheries (CBF), yakni pengelolaan perikanan berbasis budidaya, Dirjen Perikanan Budidaya (PB), Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), Dr. Ketut Sugama, M.Sc bersama Direktur Kesehatan Ikan dan Lingkungan (Kesling), Dr. Maskur, M.Si, Kamis (20/10), melakukan aksi penebaran 200 ribu benih ikan nila dan karper di Danau Beratan, Desa Candikuning, Baturiti, Tabanan.

Dirjen Sugama dalam sambutannya mengatakan, tujuan dari CBF ini di antaranya adalah teridentifikasi dan terinventarisasinya potensi, tingkat pemanfaatan dan kondisi sumber daya dan lingkungan serta permasalahan yang ada di suatu perairan umum. Sedangkan sasarannya adalah tercapainya tingkat pemanfaatan sumber daya ikan secara optimal serta terjaminnya kelangsungan usaha pemanfaatan sumber daya perikanan dengan tetap mempertahankan kelsetarian sumber daya ikan di perairan umum. “Ikan yang ditebarkan sebagian besar dari jenis ikan nila karena ikan nila memang yang paling cocok di Danau Beratan ini,” katanya sambil menambahkan setelah penebaran ikan akan dilakukan pengamatan dan penelitian untuk mengetahui pertumbuhan ikan dan daya dukung Danau Beratan.

Diskanlaut Tabanan Gandeng KKP Gelar Pelatihan Kompetensi Tenaga Kerja P2HP

 

Pelatihan kompetensi tenaga kerja P2HP di Tabanan

Pelatihan yang dilaksanakan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Usaha dan Investasi di Kabupaten Tabanan, diharapkan bisa menumbuhkan usaha pengolahan ikan di kalangan ibu-ibu anggota kelompok pengolah ikan maupun PKK untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengemukakan hal itu saat membuka pelatihan Kompetensi Tenaga Kerja Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan ( P2HP ) di Aula kantor Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan, Jumat (14/10).

Menurut Bupati Wiryastuti, kerja keras yang selama ini dilakukan Pemkab Tabanan telah membuahkan hasil maksimal karena mendapat respon positif dari pemerintah pusat dalam hal ini dari KKP. “Ke depan kerjasam ini harus bisa lebih ditingkatkan sehingga potensi perikanan dan kelautan di Kabupaten Tabanan bisa tergarap optimal,” paparnya.

Terkait pelaksanaan pelatihan P2HP di Kabupaten Tabanan, Bupati Wiryastuti berharap bisa meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan para pengolah ikan. “Bila sebelumnya ibu-ibu pengolah ikan hanya mengolah ikan pindang, adanya pelatihan ini kita harapkan ikan yang diolah bisa lebih beragam sehingga memberikan nilai tambah dalam peningkatan kesejahteraan,” katanya berharap.
Pada kesempatan tersebut Bupati Wiryastuti juga menegaskan, adanya usaha pengolahan hasil perikanan yang berkembang di pedesaan diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam penyerapan pasar dari produksi perikanan di Kabupaten Tabanan yang dari tahun ke tahun cenderung meningkat. “Produksi perikanan dan kelautan di Tabanan yang terus meningkat, kita harapkan bisa menciptakan peluang kerja bagi pelaku usaha kecil menengah di bidang pengolahan hasil perikanan,” katanya berharap.

Pokdakan Darma Nadi Dinilai Tim Pusat




Tim penilai Pokdakan tingkat pusat berfoto bersama dengan anggota Pokdakan Darma Nadi dan para undangan

Selama tiga tahun terakhir, produksi perikanan budidaya meningkat pesat dari 3,8 juta ton pada tahun 2008 menjadi 6,2 juta ton pada tahun 2010. Terutama untuk komoditas udang, rumput laut, bandeng, nila, lele, patin dan ikan mas.

Direktur Produksi Direktorat Jenderal perikanan Budidaya, Iskandar mengungkapkan hal itu dalam sambutannya yang dibacakan oleh Ketua Tim Penilai Pokdakan, Tatie Sri Paryati saat melakukan penilaian lomba Kelompok Pembudidayakan Ikan ( Pokdakan ) Darma Nadi, di Banjar Buruan Kelod, Desa Buruan, Penebel – Tabanan yang dipercaya sebagai duta Bali dalam lomba Pokdakan tingkat nasional Kamis (22/9)

Menurut Iskandar, peningkatan produksi tersebut diharapkan terus meningkat sejalan dengan tumbuhnya kelompok-kelompok pembudiaya baru yang dapat memberikan perannya dalam meningkatkan hasil.

Terkait upaya mendorong produksi perikanan di tanah air, Iskandar menekankan bahwa pemerintah telah menempuh langkah-langkah strategis antara lain, pengembangan jenis ikan dan pengembangan wadah budidaya. Kalau sebelumnya jenis ikan yang dibudidayakan masyarakat sangat terbatas, namun sejak beberapa tahun belakangan ini jenisnya terus berkembang. Sedangkan wadah budidaya yang sebelumknya hanya di kolam, kini berkembang memanfaatkan potensi lainnya seperti saluran irigasi, kolam beton dan kolam plastik.

Kamis, 30 Agustus 2012

Lomba Mancing Bupati Tabanan Cup


Mengerahkan 72 jukung, 191 orang nelayan yang tersebar di 11 pangkalan nelayan di Kabupaten Tabanan, Minggu (23/11) di pantai selatan Tabanan mengikuti lomba mancing bertajuk "The Second Bupati Tabanan Cup, Ocean Fishing Tournament 2008". Mereka berlomba dengan 30 orang penghobi mancing profesional yang tergabung dalam 13 jukung/tim memperebutkan hadiah utama door prize berupa sebuah mobil Suzuki pick up.

Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama didampingi Ketua Panitia lomba Ir. I Ketut Arsana Yasa dan Kepala Diskanlaut Tabanan Ir. I Nyoman Wirna Ariwangsa, MM di Pantai Yeh Gangga, Desa Sudimara, mengibarkan bendera start pada pukul 07.00 sebagai tanda dimulainya lomba. Meski pagi itu ombak laut cukup besar, para nelayan yang berangkat dari pangkalan nelayan di Pantai Yeh Gangga tampak semangat dan gagah berani menerjang ombak menuju ke tengah laut. 

Bupati Wiryatama yang dalam lomba kali ini menjadi peserta kehormatan, bersama Ketua Paniti Lomba Ir. I Ketut ArsanaYasa seusai mengibarkan bendera start, juga pergi melaut. Demikian juga Wabup Tabanan I GG Putra Wirasana, dengan dukung tradisional dan didampingi dua nelayan dari Desa Sudimara, juga ikut melaut.

halal bihalal

Seorang budayawan terkenal Dr Umar Khayam (alm), menyatakan bahwa tradisi Lebaran merupakan terobosan akulturasi budaya Jawa dan Islam. Kearifan para ulama di Jawa mampu memadukan kedua budaya tersebut demi kerukunan dan kesejahteraan masyarakat. Akhirnya tradisi Lebaran itu meluas ke seluruh wilayah Indonesia, dan melibatkan penduduk dari berbagai pemeluk agama.
Untuk mengetahui akulturasi kedua budaya tersebut, kita cermati dulu profil budaya Islam secara global. Di negara-negara Islam di Timur Tengah dan Asia (selain Indonesia), sehabis umat Islam melaksanakan salat Idul Fitri tidak ada tradisi berjabatan tangan secara massal untuk saling memaafkan. Yang ada hanyalah beberapa orang secara sporadis berjabatan tangan sebagai tanda keakraban.

Pembudidaya Ikan Jembrana Belajar Lele di Tabanan

Pembudiaya ikan sejumlah 20 orang yang mewakili Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) dari seluruh Kabupaten Jembrana, belum lama ini melakukan studi banding di Kabupaten Tabanan untuk belajar tentang pembenihan dan pembesaran ikan lele.
 Ramelan Arifin, Koordinator Penyuluh Perikanan Kabupaten Jembrana selaku pimpinan rombongan dalam pengantarnya mengemukakan, dipilihnya Kabupaten Tabanan sebagai lokasi studi banding, karena usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele di Kabupaten Tabanan sudah lebih maju dibanding kabupaten lainnya di Bali. “Berdasarkan pengamatan dan informasi yang kami terima, usaha pembenihan dan pembesaran lele di Kabupaten Tabanan telah berkembang pesat. Kami ingin mengetahuinya secara langsung di lapangan karena perkembangan budidya lele di Jembrana belum sepesat di Kabupaten Tabanan,” katanya berterus-terang.