Rabu, 27 November 2013

Sate Lilit Ikan Tabanan Cetak Record MURI



 
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan Made Subagia terima piagam MURI


Demonstrasi membuat sate lilit ikan yang diikuti oleh 1.629 siswa SMP di Pasar Ikan Terpadu, Tuakilang, Denbantas, Tabanan, Minggu (24/11) akhirnya mencetak record baru MURI (Museum Record dunia Indonesia) dalam kategori jumlah peserta terbanyak.




 
Terkait hal itu, Manajer MURI Sri Widayati yang  turun langsung memantau kegiatan tersebut memberikan tiga buah Piagam MURI. Masing-masing kepada Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti sebagai Pemakrasa, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan Made Subagia sebagai Penyelenggara dan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Tabanan Putu Santika sebagai Pendukung. “Demonstrasi pembuatan sate lilit di Tabanan telah mencetak record baru MURI. Sebelumnya di Semarang juga sudah tercatat record MURI sate lilit ikan dengan a.
kategori dililitkan dalam satu tusuk sate terpanjang,” ujarnya.

Jumat, 22 November 2013

Sate Lilit Ikan Tabanan Siap Cetak Recor MURI

 
Memperingati Hut ke 520 Kota Tabanan, 1520  siswa SMP di Kabupaten Tabanan akan membuat sate lilit ikan sejumlah 30.400 sate yang dipusatkan di Pasar Ikan Tuakilang, Tabanan, Rabu (27/11) mendatang. Kegiatan yang baru kali pertama digelar di Indonesia ini, diharapkan bisa mencetak Record MURI (Museum Record Indonesia) kategori jumlah peserta dan jumlah sate lilit ikan terbanyak.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan Made Subagia ditemui di sela-sela kegiatan simulasi melilt sate ikan di SMPN 2 Tabanan, Sabtu (16/11) mengemukakan, kegiatan massal membuat sate lilit ikan selain untuk memeriahkan Hut Kota Tabanan, juga dimaksudkan untuk memperkenalkan potensi perikanan di Tabanan sekaligus memasyarakatkan program gerakan makan ikan di kalangan anak-anak.

Kamis, 21 November 2013

Mengenal lele Sangkuriang




Sepasang Lele sangkuriang
 Dalam legenda terjadinya Gunung Tangkubanperahu di Jawa Barat, niat pemuda Sangkuriang mempersunting Dayang Sumbi kandas. Adat melarang anak menikahi ibu. Namun bagi lele dumbo Clarias gariepinus aksi itu malah perlu. Itu supaya fekunditas, produktivitas, dan rasio pakan keturunan si dumbo kembali naik daun. Lele yang lahir pun diberi nama sangkuriang.

      Datang sebagai lele introduksi dari Taiwan pada 1984, produktivitas lele dumbo kini terus merosot. Saat pertama kali dibudidayakan, pembudidaya ikan di tanah air bersukacita lantaran untuk mencetak ukuran konsumsi 10-15 ekor/kg didapat lewat budidaya selama 70 hari. Belakangan untuk mencapai ukuran serupa waktunya molor hingga 100 hari. Perkawinan sedarah-inbreeding-ditengarai menjadi pemicu rendahnya laju pertumbuhan.

        Mengatasi pertumbuhan si dumbo yang melambat, munculnya sangkuriang bisa menjadi sandaran baru. Tumbuhnya pesat. 'Dua kali lebih cepat daripada dumbo,' kata Ade Sunarna, peneliti Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi yang membidani kelahiran sangkuriang saat memberikan pelatihan bagi pembenih ikan di BBI Pesiapan, Tabanan, Bali beberapa waktu lalu.

        Menurut Ade, beberapa kelebihan lele sangkuriang di antaranya adalah untuk mencetak lele konsumsi ukuran 10-15 ekor/kg dapat dicapai setelah bibit berukuran 5-7 cm dipelihara sekitar selama 49-51 hari. Tingkat kematian selama pembesaran juga kecil, kurang dari 10%. Sedangkan dumbo bisa mencapai 20%. Melihat kelebihan itu, di Jawa Barat saat ini lele sangkuriang menjadi primadona menggantikan si dumbo.

Kamis, 14 November 2013

Profil Pembangunan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan



    Kabupaten Tabanan secara geografis terletak pada posisi 1440 54”52” – 1500 12”57” Bujur Timur dan 8014”30” – 8038”07” Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Tabanan tercatat 839,33 km2 yang terbagi atas 10 wilayah kecamatan masing-masing : Kecamatan Tabanan (luasnya 51,40 km2), Kediri (53,60 km2), Marga (44,79 km2), Baturiti (99,17 km2), Penebel (141,98 km2), Kerambitan (42,39 km2), Selemadeg Timur ( 54,78 km2), Selemadeg ( 52,05 km2), Selemadeg Barat (120,15 km2) dan Kecamatan Pupuan dengan luas 179,02 km2


Potensi perikanan di kabupaten Tabanan cukup beragam berupa  potensi wilayah, sumber daya alam dan kelautan. Ketersediaan sumber mata air yang banyak dan aliran sungai yang mengalir sepanjang tahun serta kondisi perairannya yang relatif rendah pencemaran, telah mendorong tumbuh dan berkembangnya usaha agribisnis perikanan air tawar dalam bentuk budi daya ikan di kolam, sawah, saluran irigasi maupun pengembangan budidaya ikan di jakapung ( jaring kantong apung ).


Potensi budidaya ikan air tawar terdiri dari potensi budidaya ikan di sawah tercatat sekitar 12.158,2 ha,  kolam air tenang 2.014,4 ha, saluran irigasi 114,5 ha dan budidaya Jakapung di Danau Beratan 20 ha. Dari potensi yang ada tersebut, sampai saat ini pemanfaatannya masih tergolong kecil. Budidaya ikan di sawah baru dimanfaatkan  89,07 ha atau sekitar 0,73 persen, budidaya di kolam 85,8 ha atau sekitar 4,25 persen, budidaya di saluran irigasi 38,5 ha atau sekitar 33,2 persen  dan budidaya di jakapung  5 ha atau sekitar 25 persen.


Bupati Tabanan (kanan) dan Kadis Perikanan (kiri)

Usaha Pengolahan Ikan Lele Prospeknya Cerah



Peluang usaha pengolahan ikan lele masih terbuka lebar dan memiliki prospek cerah untuk dikembangkan oleh kaum ibu guna meningkatkan pendapatan keluarga. Selain bisa diusahakan dalam skala kecil tingkat keluarga, pengolahan ikan juga bisa dilakukan dalam skala kelompok maupun industri.

Ketua Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Karya Lestari Tabanan, Ni Made Putriningsih Wirna, SE mengungkapkan hal itu di sela-sela Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Lele di Bangsal BBI Pesiapan, Desa Dauh peken, Tabanan, Selasa (29/10). Menurut Putriningsih, usaha pengolahan hasil perikanan merupakan kegiatan yang sangat strategis karena selain jenis ikan sangat banyak, jenis olahannya juga sangat bervariasi. 

Oleh karena itu usaha pengolahan hasil perikanan memang sangat menguntungkan. Hal ini dikarenakan pembuatannya dapat menggunakan berbagai jenis ikan, campuran bahan dapat disesuaikan dengan kualitas dan harga jual sehingga mampu melayani pesanan dari berbagai kalangan masyarakat. "Usaha pengolahan ikan ini juga dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa harus melalui pendidikan formal khusus. Cukup pelatihan seperti yang kami gelar ini," paparnya.

P2MKP Karya Lestari Gelar Pelatihan Pengolahan Ikan Lele dan Rumput laut


Jus Rumput Laut Produksi hasil Praktek
Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Karya Lestari  bekerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan dan Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BP3) Banyuwangi, kembali menggelar Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Lele di Bangsal BBI Pesiapan, Desa Dauh peken, Tabanan, Rabu (14/8).

Ketua P2MKP Karya Lestari Ni Made Putriningsih Wirna selaku Ketua Panitia dan narasumber di temui di sela-sela pelatihan mengungkapkan, pelatihan pengolahan dan pemasaran lele  ini kembali digelar P2MKP Karya Lestari karena peminatnya memang banyak. Sementara dana yang dialokasikan untuk pelatihan ini terbatas sehinga pelatihan harus dilakukan dalam beberapa tahap. “Juni lalu kami juga sudah menggelar pelatihan pengolahan lele. Sekarang kembali kami gelar karena calon pesertanya memang banyak dan harus antri,” katanya.

P2MKP Karya Lestari Gelar Pelatihan Pengolahan Ikan Lele untuk Ibu-ibu


Bekerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan dan Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BP3) Banyuwangi, Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Karya Lestari menggelar Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Lele di Bangsal BBI Pesiapan, Desa Dauh peken, Tabanan, Kamis (27/6).

Kepala Diskanlaut Tabanan I Made Subagia dalam sambutannya yang dibacakan Kabid Perikanan Budidaya Made Muncan saat membuka pelatihan dalam laporannya mengungkapkan, peluang bisnis perikanan dan kelautan di Kabupaten Tabanan masih terbuka lebar. Di antaranya adalah bisnis pengolahan dan pemasaran ikan lele yang konsumennya terus meningkat.

Tingkatkan SDM Kelautan dan Perikanan Bupati Tabanan Tandatangani MoU dengan BPSDM-KP







Guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap Sumber Daya Manusia (SDM) Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Tabanan, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengadakan kerjasama dalam bentuk MoU (Memorandum of Understanding) dengan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (BPSDM-KP) Kementrian Kelautan dan Perikanan di kantor bupati setempat, Jum’at (25/5).

MoU yang dilanjutkan dengan acara  Sinkronisasi kegiatan Pelatihan P2MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) wilayah Provinsi Jatim, Bali, NTB, NTT dan Kalsel tersebut, juga dihadiri Kepala Pusat Pelatihan Kelutan dan Perikanan, Balok Budiyanto mewakili Kepala BPSDM-KP, Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi, I Wayan Suarya, Wabup Sanjaya, Plt Sekda Wirna Ariwangsa, Forum Muspida serta Kepala SKPD Kabupaten Tabanan.

Terkait MoU dan Sinkronisasi Kegiatan Pelatih P2MKP tersebut,  Bupati Eka Wiryastuti menyambut baik serta memberikan apresiasinya karena Kabupaten Tabanan dipercaya dan dipilih BPSDM-K menjadi lokasi pelatihan P2MKP sekaligus pusat promosi produk P2MKP. “Potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Tabanan cukup besar. Khususnya di bidang budidaya dan pengolahan hasil perikanan. Dengan adanya MoU dan pelatihan kami harapkan bisa meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap para pelaku indutri pengolahan ikan mampu menghasilkan produk yang lebih berkualitas sehingga memiliki nilai jual lebih." Katanya berharap.

Pada kesempatan tersebut Bupati Wiryastuti juga mempersilakan P2MKP di wilayah kerja BPPP Banyuwangi memanfaatkan pasar ikan yang akan dibangun Pemkab Tabanan sebagai pusat show room produk perikanan dan kelautan yang dihasilkannya. “Pasar ikan yang akan dibangun Pemkab Tabanan saya harapkan bisa menjadi tourist destination, sehingga bisa memiliki dampak positif menggerakkan usaha kecil menangah di bidang kelautan dan perikanan,” tegasnya.

UPP dan Pokdakan Tabanan Raih Prestasi Terbaik





Duta Kabupaten Tabanan dalam lomba di bidang perikanan dan kelautan kembali mengukir prestasi terbaik di tahun 2012 lalu. Unit Pelayanan Pengembangan  (UPP) Mina Karya Lestari menorehkan prestasi sebagai Juara I Tingkat Nasional. Sedangkan Kelompok Pembudiaya Ikan (Pokdakan) Mina Srikandi meraih juara I lomba kinerja kelompok perikanan tahun 2012 tingkat Provinsi Bali.
Terkait prestasi yang membanggakan tersebut, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti memberikan apresiasi positif dan berharap ke depan kinerja UPP dan Pokdakan di Kabupaten Tabanan bisa lebih ditingkatkan. Hal itu diungkapkan Bupati Wiryastuti saat menerima kunjungan dari perwakilan UPP Mina Karya Lestari dan Pokdakan Mina Srikandi didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan I Made Subagia di ruang kerjanya, Rabu (30/1).
Menurut Bupati Wiryastuti, kesuksesan yang berhasil diraih oleh UPP Mina Karya Lestari dan Pokdakan Mina Srikandi merupakan buah dari kerja keras yang dilakukan selama ini. “Saya berharap penghargaan yang diraih ini tidak membuat kita terlena dan merasa puas diri karena tantangan ke depan akan semakin besar. Mari kita berdayakan potensi perikanan dan kelautan yang kita miliki dengan sebaik-baiknya untuk mensejahterakan masyarakat Tabanan,” paparnya.
Bupati perempuan pertama di Bali ini menegaskan bahwa kesuksesan yang diraih tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari masyarakat dan pemerintah melalui dinas terkait. Karena itu dirinya berharap komunikasi dan koordinasi terus ditingkatkan karena sebaik apapun sebuah program tidak akan bisa berjalan maksimal tanpa komunikasi dan koordinasi yang baik antar semua elemen dalam masyarakat. ” Mari kita bangun komunikasi dan koordinasi yang baik agar seluruh program yang kita buat bisa berjalan maksimal. Kami dari pemerintah siap menampung berbagai keluhan maupun masukan dari masyarakat,” imbuhnya.

Disnakkan Sumedang Studi Banding ke Diskanlaut Tabanan




Rombongan Dinas Peternakan dan Perikanan  (Disnakkan) Kabupaten Sumedang, Jawa Barat melakukan studi banding di Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut)  Kabupaten Tabanan, Rabu (17/4). Selain terdiri dari pejabat dan staf Disnakkan Sumedang, turut serta dalam romongan tersebut Pembudidaya ikan, pengurus Unit Pelayanan dan Pengembangan (UPP), Ormas dan LSM.

Terkait adanya studi banding tersebut, Kepala Diskanlaut Tabanan I Made Subagia saat menerima rombongan menyatakan apresiasi dan rasa bangganya karena Diskanlaut Tabanan dipercaya menjadi lokasi studi banding. Pada kesempatan tersebut Subagia mengungkapkan potensi perikanan dan kelautan di Kabupaten Tabanan serta beberapa kendala yang dihadapi. "Potensi perikanan di Kabupaten Tabanan cukup besar baru sebagian kecil saja yang dimanfaatkan karena masih adanya beberapa kendala seperti SDM dan pendanaan," katanya berterus-terang.

Meski belum sepenuhnya potensi yang ada dimanfaatkan secara optimal, namun Diskanlaut Tabanan beberapa tahun terakhir ini telah berhasil mengukir sejumlah prestasi di tingkat nasional dan provinsi. Tahun lalu, UPP Mina  Lestari berhasil meraih juara I Tingkat Nasional. Demikian juga UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Pesiapan dan Pokdakan Mina Srikandi, berhasil meraih juara I tingkat provinsi Bali. "Di Provinsi Bali, perikanan Tabanan cukup diperhitungkan. Duta-duta kami yang berlomba selalu memperoleh peringkat tiga besar. Hari ini, Pokmaswas Giri Gangga Merta di Bedugul juga sedang dinilai oleh tim penilai tingkat Provinsi Bali dan kami optimis bisa meraih prestasi terbaik," katanya optimis.  

KPI Mina Lestari Optimalkan Penyediaan Saprokan





Koperasi Pembudiaya Ikan (KPI)  Mina Karya sebagai unit usaha dari Unit Pelayanan Pengembangan (UPP)  Mina Karya Lestari,  senantiasa berupaya mengoptimalkan penyediaan sarana prasarana perikanan (Saprokan) dan permodalan bagi para pembudidaya ikan di Kabupaten Tabanan yang menjadi anggotanya.

Ketua KPI Mina Lestari Drs. Ketut Sukalaksana, M.Pd mengungkapkan hal itu saat ditemui Manggala di ruang kerjanya, Selasa ( 30/10). Selain penyediaan saprokan, KPI Mina Lestari juga siap menyediakan permodalan bagi anggotanya. Di antara dua kegiatan utama yang dilaksanakan KPI Mina Karya Lestari tersebut, penyediaan saprokan berupa pakan ikan (pelet) merupakan kegiatan yang paling banyak mendapat respon anggota.

Menurut Sukalaksana,  KPI Mina Lestari yang didirikan oleh para pembudidaya ikan di Kabupaten Tabanan tahun 2008 ini, pada awalnya memang bertujuan untuk menyediakan permodalan bagi para pembudidaya ikan untuk pengembangan usahanya. Namun atas saran dan aspirasi anggota saat RAT, mulai tahun 2009, KPI Mina Lestari menyediakan saprokan. Hal ini dikarenakan sebagian besar modal untuk usaha budidaya ikan sebagian besar dialokasikan untuk pembelian saprokan, khususnya pelet.

Pokdakan Mina Karya Tabanan Siap Ukir Prestasi





Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Karya, Br. Tegayang, Desa Penatahan, Kecamatan Penebel, tahun ini dipercaya menjadi Duta Tabanan dalam lomba Kinerja Pokdakan Komoditas Ikan Gurami tingkat Provinsi Bali. Saat dilakukan penilaian oleh Tim Provinsi Bali, Senin (6/5), Ketua Pokdakan Mina Karya Nengah Astawa menyatakan tekadnya siap mengukir prestasi memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Tabanan.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan I Made Subagia, S.Pi, MM dalam sambutan selamat datangnya mengungkapkan, Pokdakan Mina Karya mendapat kepercayaan sebagai Duta Kabupaten Tabanan, karena dalam lomba sejenis di tingkat Kabupaten Tabanan tahun 2013 berhasil meraih juara I. “Pokdakan Mina Karya sebelumnya juga pernah meraih berbagai prestasi. Baik itu di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional. Pada tahun 2001 lalu, Pokdakan Mina Karya pernaih meraih Juara Harapan I lomba Inmindi tingkat Nasional setelah sebelumnya dua tahun berturut-turut meraih juara I tingkat Provinsi Bali dalam sejenis,” paparnya.

Pembangunan Perikanan di Tabanan Meningkat



Meski masih menghadapi sejumlah kendala seperti lemahnya permodalan dan masih rendahnya kualitas SDM pembudidaya ikan dan nelayan, namun pembangunan perikanan dan kelautan di Kabupaten  Tabanan  selama tahun 2011 secara keseluruhan telah menunjukkan hasi-hasil yang cenderung meningkat dan menggembirakan.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan I made Subagia mengungkapkan hal itu saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (6/11) . Menurut Subagia, sepanjang tahun 2011, produksi perikanan di Kabupaten Tabanan total sejumlah 3.896,6 ton yang berasal  dari produksi perikanan budidaya sejumlah 2.107,9 ton, perikanan tangkap 810,4 ton dan hasil olahan ikan sejumlah 978,3 ton. “ Produksi perikanan budidaya tersebut terdiri dari ikan lele 688,6 ton, nila 773,3 ton, karper 398,3 ton, gurami 117,3 ton dan ikan lainnya 130,4 ton.   Produksi tersebut berasal dari budidaya ikan di Kolam 1.672,6 , Mina padi 220,1 ton saluran irigasi 137,0 ton dan jakapung 63,4 ton,” paparnya.
          

Rabu, 13 November 2013

Tabanan Tuan Rumah Gempita Regional III



Badan Pengembangan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) Kementrian Kelautan dan Perikanan, menggelar kegiatan Gerakan Nasional Masyarakat Peduli Industrialisasi Kelautan dan Perikanan (Gempita) Regional III di Bedugul, Desa Candi Kuning,  Baturiti, Tabanan, Selasa (24/9) lau. Tabanan dipercaya menjadi tuan rumah karena dinilai memiliki potensi dan SDM perikanan dan kelautan yang besar untuk dikembangkan.

Terkait kepercayaan tersebut, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam sambutan yang dibacakan Sekda Nyoman Wirna Ariwangsa menyatakan terima kasih dan  apresiasinya. Menurut Bupati Wiryastuti, di Kabupaten Tabanan jumlah masyarakat yang berusaha di bidang perikanan dan kelautan sekitar 15 persen dari jumlah penduduk. "Pelaku utama dan usaha di bidang perikanan tersebut 90 persen berada di sekala usaha mikro dan kecil yang cenderung bersifat sub sistem," paparnya.

Pembenihan Patin Pasupati ala BBAT Mandiangin


 Ir. Firdausi, Seksi Pelayanan Teknik yang juga tim patin di BBAT Mandiangin


 Sampai saat ini benih ikan patin pasupati memang belum banyak diproduksi oleh para pembenih. Maklum saja, jenis patin super ini memang masih tergolong baru sehingga teknologi pembenihannya belum memasyarakat. Lantas, bagaimana caranya ? Berikut ini teknik pembenihan patin pasupati yang telah sukses dilakukan oleh Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Mandiangin di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Patin pasupati (Pangasius sp) baru dirilis Departemen Kelautan dan Perikanan pada tanggal 7 Agustus 2006 lalu. Sebagai ikan jenis hibrida persilangan antara Patin Siam (Pangasius hypophthalmus ) betina dan Patin jambal (Pangasius djambal) jantan, patin pasupati mewarisi perpaduan sifat-sifat unggul kedua induknya. Nama pasupati sendiri merupakan singkatan dari patin super harapan pertiwi.

Menurut Ir. Firdausi, Seksi Pelayanan Teknik yang juga tim patin di BBAT Mandiangin, patin pasupati dari sang ibu patin siam, Pangasius hypophthalmus   yang populer juga dipanggil dengan nama Pangasius sutchi ini,  mewarisi daya tahan tinggi terhadap perubahan  lingkungan dan penyakit sehingga cocok dibudidayakan di kolam air tergenang. Sedangkan dari sang bapak patin jambal mewariskan  pertumbuhan pesat, tidak mudah stress dan daging tebal warna putih dengan kandung lemak relatif rendah.

Teknik Penangkapan Lobster dengan Bubu Bambu


Potensi dan usaha pemanfaatan sumberdaya perikanan khsususnya  lobster (Panilurus sp) di Kabupaten Tabanan, Bali masih banyak mengalami kendala karena karakteristik pantai selatan yang berombak besar sehingga resiko kerusakan armada perahu dan alat tangkap juga sangat besar.


         Pemanfaatan sumber daya lobster sebagai produk common property yang dapat ditangkap oleh  siapa pun dengan armada dan alat tangkap yang dimiliki, sehingga untuk mendukung pemanfaatan sumber daya lobster yang berkelanjutan maka diperlukan alat tangkap yang selektif dan ramah lingkungan   di antaranya adalah bubu lobster.

Habitat Lobster
      Lobster menyukai tempat di batu-batu  karang, di balik batu karang. Udang karang ini tidak menyukai tempat yang terbuka dan berarus kuat, yang berombak berlebihan dan dasar yang berlumpur.
       Tempat yang disukainya adalah perairan yang tenang seperti di teluk-teluk, pulau-pulau, pantai dan tempat yang terlindung terutama pada daerah yang dasarnya berpasir dan banyak di tumbuhan rumput laut.    
        Lobster umumnya menghuni perairan dangkal yang mempunyai kedalaman antara 10-15 meter, namun pada saat-saat tertentu, lobster beruaya (berpindah) ke tempat yang lebih dalam.

 

 Sifat Makan
      Lobster termasuk hewan air yang bersifat omnivore atau pemakan segala, baik itu tumbuhan maupun hewan yang masih hidup maupun yang sudah mati.  
     Makanannya terdiri dari udang yang kecil-kecil, ikan, cacing, binatang lunak dan sisa binatang  air yang telah mati. 
       Lobster menggunakan kukunya atau capit untuk memegang masangsanya, kemudian dimasukkan  ke dalam mulut. 
     

Budidaya Ikan Karper



 
Ikan karper atau ikan mas (Cyorinus carpio, L.) merupakan spesies ikan air tawar yang sudah lama dibudidayakan di Kabupaten Tabanan, Bali dan di Indonesia
       Berdasarkan keanekaragaman genetik, ikan karper memiliki keistimewaan karena banyak strain/ras. Hal ini disebabkan karena: 1) penyebaran daerah asal mulai dari Cina sampai ke daratan Eropa sangat luas dengan keadaan lingkungan yang bervariasi dan secara geografis terisolasi, 2) daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan, 3) akumulasi mutasi dan 4) seleksi secara alami maupun oleh karya manusia.
        Daya adaptasi yang tinggi juga menyebabkan ikan mas dapat hidup dalam ekosistem dataran rendah sampai dataran tinggi (sampai ketinggian 1800 m dpl.). Strain tersebut tampak dari keragaman bentuk sisik, bentuk tubuh dan warna. Beberapa strain yang sudah di kenal di tanah air diantaranya adalah Majalaya, Punten, Sinyonya, Domas, Merah/Cangkringan, Kumpai dan sebagainya.
      Usaha pemeliharaan ikan mas makin berkembang, dengan ditemukannnya teknologi pembesaran secara intensif di KJA (karamba jaring apung) dan KAD (kolam air deras). Dengan demikian kebutuhan benih makin meningkat.

UPP Mina Karya Lestari Dinilai Tim Pusat





Unit Pelayanan dan Pengembangan (UPP) Mina Karya Lestari Kabupaten Tabanan yang menjadi duta Bali dalam lomba kinerja UPP tingkat nasional, Senin (12/11) dinilai oleh Tim Pusat dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wabup Tabanan Komang Gede Sanjaya memberikan apresiasi positif terhadap kepercayaan yang diberikan oleh Pemprov Bali menunjuuk UPP Mina karya Lestari Kabupaten Tabanan sebagai Duta Bali. Terkait hal itu, Bupati Wiryastuti berharap UPP Mina Karya Lestari bisa mengemban kepercayaan yang diberikan tersebut dengan menunjukkan prestasi terbaik. “Saya yakin UPP Mina Karya Lestari bisa mengharumkan nama Bali, khususnya Kabupaten Tabanan dengan menunjukkan prestasi terbaik,” paparnya.

Keyakinan bupati tersebut dilandasi dengan beberapa pertimbangan, di antaranya kiprah UPP Mina Karya Lestari selama ini yang sudah bisa memberikan kontribusi positif terhadap sejumlah prestasi yang diraih oleh kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) di Kabupaten Tabanan yang menjadi anggota UPP Mina Karya Lestari.