Senin, 27 Oktober 2014

Brosur Pembenihan Lele Dumbo


Brosur Khasiat Ikan dan Resep Maskannya


Bupati Tabanan Lepas 123 Tukik di Pantai Yeh Gangga


Tabanan - Untuk melestarikan lingkungan pantai sekaligus melindungi keberadaan penyu agar tidak punah, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti melepas 123 tukik di Pantai Yeh Gangga, Kamis (21/8/2014). Selain menjaga keberadaan penyu, kegiatan ini juga diharapkan mampu menjaga ekosistem laut tetap berjalan.
 
Sebanyak 123 tukik jenis penyu lekang (Lepidochelys olivacea) dilepas ke laut bebas. Penyu lekang yang dilepas kali ini merupakan hasil penangkaran yang dilakukan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Tirtha Gangga yang berada di pesisir Yeh Gangga. Total telur yang berhasil diambil dari sejumlah sarang untuk ditangkarkan berjumlah 1.344 buah. 
 
Jumlah telur penyu tersebut berasal dari pesisir barat sebanyak 798 telur dan pesisir timur sebanyak 546 telur. "Kalau telur dibiarkan tetap berada dalam sarang, dikhawatirkan akan dimangsa predator seperti anjing, biawak dan juga manusia," kata Ketut Linggih Ketua Pokmaswas Tirtha Gangga

Selamatkan Penyu di Yeh Gangga, Wabup Sanjaya Lepas 84 Ekor Tukik

Wabup Sanjaya didampinhgi mantan Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama dan sejumlah pejabat melepas 84 ekor tukik lekang di Pantai Yeh Gangga

Tabanan – Guna menjaga lingkungan dan menyelamatkan keberadaan Penyu Lekang (Olive Ridley) di kawasan Pantai Yeh Gangga Tabanan, Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya melepas 84 ekor tukik hasil penangkaran Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Tirta Gangga di Pantai yeh Gangga, Kecamatan Tabanan, Jumat (25/7) pagi. Turut mendampingi, Mantan Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama, Kepala SKPD terkait dan Camat Tabanan.

Diskanlaut Tulungagung Belajar PKN di Tabanan

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan sambut rombongan dari Tulungagung

Tabanan - Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan kembali menjadi lokus kunjungan studi banding. Kali ini, Jum'at (17/10) Diskanlaut Kabupaten Tabanan bersama 11 SKPD terkait melakukan studi banding dalam rangka  program Peningkatan Kesejahteraan Nelayan (PKN).

Kepala Diskanlaut Kabupaten Tulungagung,  Drs. H. Suprapto, selaku Ketua Rombongan mengungkapkan rombongannya yang berjumlah 52 orang ini terdiri dari penyuluh perikanan, kabid dan utusan dari SKPD terkait yang terlibat dalam program PKN

Menurut Suprapto, studi banding di Kabupaten Tabanan ini adalah untuk melihat secara langsung sentra kegiatan usaha nelayan di Kabupaten Tabanan. "Dari usaha yang dikelola nelayan Tabanan kami harapkan bisa dijadikan pembelajaran bagi nelayan Tulungagung dalam peningkatan kesejahteraannya," ujarnya.

Poklahsar Pasuruan Kunjungi Diskanlaut Tabanan


Sukses Raih ABMW, Bupati Tabanan Bagi-bagi Laptop

Bupati Tabanan serahkan laptop ke Kepala UPTD Perikanan Kecamatan

Sukses meraih penghargaan Adi Bakti Mina Widia (ABMW) tahun 2014 dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menggelar syukuran di halaman kantor Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Tabanan, Kamis (25/9/2014)
 
Selain makan nasi jinggo bersama ratusan pelaku utama di bidang perikanan dan kelautan, Bupati Wiryastuti yang merupakan bupati satu-satunya peraih penghargaan ABMW ini juga membagikan sepuluh unit kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perikanan dan Kelautan kecamatan se-Kabupaten Tabanan. “Selain sebagai ungkapan terima kasih, dengan adanya laptop ini saya harapkan kinerja UPTD Perikanan dan Kelautan ke depan bisa lebih baik lagi,” katanya berharap.
 

Bupati Tabanan Raih Penghargaan Adi Bakti Mina Widia

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menerima penghargaan ABMW dari Menteri Kelautan dan Perikanan
Tabanan  - Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menerima penghargaan Adi Bakti Mina Widia. (ABMW) 2014. Penghargaan dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia  (BPSDM) Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI ini diterima Bupati Tabanan, Selasa (16/9) di Pelabuhan Benoa, Denpasar.

Terkait penghargaan yang diraih tersebut, Bupati Wiryastuti menyatakan rasa syukurnya karena hal itu merupakan salah satu bentuk pengakuan pemerintah pusat dalam hal ini KKP terhadap pembangunan perikanan di Tabanan. "Penghargaan ini bukan untuk Bupati Tabanan semata, tapi untuk seluruh warga masyarakat Tabanan," ujarnya.

Bupati Wiryastuti berharap dengan diperolehnya penghargaan ABMW ini bisa memotivasi masyarakat Tabanan, utama para pelaku perikanan untuk lebih meningkatkan prestasi dan melaksanakan pembangunan perikanan.

Pengolahan Aneka Ikan Lele

Aneka olahan dari ikan lele yang sudah dikemas dan siap dijual

Program Partisipasif Budidaya Ikan Lele yang dicanangkan Bupati Tabanan tahun 2013 lalu ternyata mendapat sambutan hangat warga masyarakat, utamanya kaum ibu. Mereka kini banyak yang terjun membudidayakan ikan lele di kolam terpal.
 
Hasil panen ikan lele, selain bisa dijual secara langsung dalam keadaan hidup dan segar, sebenarnya bisa juga dijual dalam bentuk olahan. Selain meningkatkan harga jual, mengolah ikan lele juga bisa dijadikan salah satu alternatif usaha keluarga. Bagi yang berminat, berikut ini resep aneka olahan dari ikan lele.
 
Nuget Lele
Untuk membuat nugget lele, bahan yang yang diperlukan berupa daging ikan lele 500 gram, Bawang putih  6 siung, Pala halus  secukupnya, Merica halus  1 sdm (sendok makan), Garam  2 sdm, Gula pasir  2 sdm, Bawang daun  2 batang, Penyedap rasa  secukupnya, Telur ayam 2 butir, Roti tawar  3 lembar, Tepung roti/panir  500 gr, Minyak goreng : secukupnya
 
Nugget dari ikan lele
Bahan untuk formula butter mix berupa  Terigu  4 sdm,  Tepung maizena  2 sdm,  Air es secukupnya, Telur ayam 1 butir,  Garam secukupnya, Penyedap rasa secukupnya, Merica halus secukupnya, Soda kue secukupnya. Bahan-bahan ini kemudian diaduk dengan mixer hingga merata dan agak kental selanjutnya digunakan untuk pencelupan produk. Agar hasilnya bagus butter mix sebaiknya disimpan dulu dalam kulkas sebelum digunakan.
 
Cara membuat, daging ikan lele dihaluskan, masukkan bumbu berupa garam, pala, merica, penyedap rasa, gula, dan daun bawang. Kemudian giling hingga halus. Tambahkan telur dan aduk hingga rata. Tambahkan roti tawar yang telah dipotong-potong dan aduk sebentar. Adonan diangkat dan aduk dengan solet, masukkan dalam cetakan/ loyang. Kukus selama 30 menit dari saat air mendidih atau bila ditusuk dengan lidi terasa kalis/tidak lengket.
 
Setelah dikukus adonan diangkat dan dinginkan, lalu dipotong-potong berbentuk bulat, pipih, atau menurut selera. Potongan nugget dicelupkan dalam butter mix/atau putih telur, kemudian digulingkan atau dibalut dengan tepung roti/panir. Selanjutnya digoreng dalam minyak panas, tercelup semua dalam minyak sampai warna kuning kecoklatan. Nugget siap dihidangkan dengan saus tomat/sambal tomat
 

Maju ke Tingkat Nasional, Poklahsar Karya Lestari Bali Diverifikasi


 Tabanan - Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) hasil perikanan Karya Lestari Kabupaten Tabanan yang menjadi Duta Bali dalam lomba UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Pengolahan Perikanan  diverifikasi oleh Tim nasional, Kamis (21/8)

Ketua Tim Verifikasi Dr. Trisna Ningsih, A.Pi, M.Si dari Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengungkapkan, Poklahsar Karya Lestari merupakan satu dari 22 Poklahsar di Indonesia yang diverifikasi. "Dari 33 provinsi di Indonesia, ada 22 Poklahsar yang telah lolos seleksi administrasi dan sekrang diverifikasi langsung di lapangan," katanya.


Lomba UMKM Provinsi Bali Karya Lestari Tabanan Juara Pertama

Ketua Poklahsar Karya Lestari Ni Made Putriningsih Wirna (tengah) bersama anggotanya

Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) hasil perikanan Karya Lestari yang menjadi Duta Tabanan dalam lomba UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Provinsi Bali tahun 2014 akhirnya dinobatkan sebagai Juara I.

Terkait prestasi tersebut, Ketua Poklahsar Karya Lestari Ni Made Putriningsih Wirna  menyatakan rasa syukurnya karena jerih payah anggotanya selama ini akhirnya membuahkan hasil terbaik. "Kami merasa bersyukur karena berhasil meraih prestasi terbaik di provinsi Bali," katanya.

Putriningsih Wirna berharap, dengan adanya prestasi ini ke depannya lebih dapat memotivasi kinerja anggota Poklahsar Karya Lestari. Hal ini dikarenakan pihaknya harus menyiapkan diri sebagai Duta Bali dalam lomba yang sama di tingkat nasional tahun depan. "Masih banyak yang harus dipersiapkan dan dibenahi agar bisa lolos di tingkat nasional," katanya berterus-terang.

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan I Made Subagia yang berharap prestasi Karya Lestari sebagai Juara I di Provinsi Bali bisa memotivasi Poklahsar lainnya di Kabupaten Tabanan dalam rangka meningkatkan fungsi dan perannya. Selain itu juga diharapkan bisa  meningkatkan produksi olahan yang berkualitas dan berdaya saing sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat umumnya serta anggota kelompok  khususnya , dalam rangka mendukung visi Tabanan Serasi.

Menurut Subagia, dalam lomba UMKM tingkat provinsi, duta Tabanan selalu masuk dalam tiga besar. Beberapa kali  berhasil meraih Juara pertama. "Pada tahun 2010 Duta Tabanan bahkan berhasil meraih prestasi di tingkat nasional," ujarnya.

Terkait hal itu, pihaknya berharap Karya Lestari bisa lebih meningkatkan kinerjanya sehingga bisa meraih prestasi di tingkat nasional. Poklahsar Karya Lestari  berdiri sejak 10 Juli 2010 dan telah dikukuhkan menjadi Kelas Madya. Usaha utama kelompok saat ini adalah pengolahan nugget ikan lele. Sedangkan usaha olahan ikan lainnya yang dilaksanakan sebagai kegiatan pendukung di antaranya adalah bakso, kaki naga, abon, keong mas, chip, steak, siomay, kerupuk kulit lele dan jus rumput laut. (gus)

Rabu, 18 Juni 2014

Poklahsar Karya Lestari Duta Tabanan Dinilai


Ketua Poklahsar Karya Lestari Ni Made Putriningsih Wirna serahkan buku profil kelompok

Tim Penilai lomba UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Provinsi Bali tahun 2014 menilai Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) hasil perikanan Karya Lestari, banjar Dukuh, Desa Dauh Peken, Tabanan, Selasa (17/6).

Ketua Tim Penilai Lomba  Agung Sanjaya dalam sambutannya mengungkapkan, penilaian ini ingin memotret dan melihat kinerja Poklahsar  secara nyata di lapangan, sekaligus untuk pembinaan. Menurut Sanjaya, dalam lomba kali ini penilaian kinerja Poklahsar meliputi dua aspek yakni aspek Teknis serta  Aspek  Bisnis dan Kelembagaan.

Agung Sanjaya juga berpesan agar dalam memproduksi olahan ikan Poklahsar Karya Lestari selalu memperhatikan kualitas melalui proses produksi dengan sistem rantai dingin. “Hygenitas dan keamanan pangan harus mendapat perhatian tersendiri,” pesannya.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan Made Subagia mengemukakan dalam lomba UMKM tingkat provinsi, duta Tabanan selalu masuk dalam tiga besar. Beberapa kali bahkan berhasil meraih Juara pertama. “Pada tahun 2010 Duta Tabanan bahkan berhasil meraih prestasi di tingkat nasional,” ujarnya.

Terkait hal itu pihaknya berharap Karya Lestari bisa mengikuti jejak duta sebelumnya meraih prestasi di tingkat provinsi. Subagia juga berharap lomba kali ini bisa menjadi sarana evaluasi untuk meningkatkan kinerja Poklahsar Karya Lestari di masa mendatang.

Sementara itu, Ketua Poklahsar Karya Lestari Ni Made Putriningsih Wirna  dalam laporannya mengungkapkan, Poklahsar Karya Lestari  berdiri sejak 10 Juli 2010 dan telah dikukuhkan oleh Kepala Desa Dauh Peken tanggal 8 November 2010. “Berdasarkan Penilaian dari BP3K Tabanan, Poklahsar Karya Lestari saat ini telah dikukuhkan menjadi Kelas Madya oleh Camat Tabanan,” paparnya.

Menurut Putriningsih Wirna, usaha utama kelompoknya saat ini adalah pengolahan nugget ikan lele. Sedangkan usaha olahan ikan lainnya yang dilaksanakan sebagai kegiatan pendukung di antaranya adalah bakso, kaki naga, abon, keong mas, chip, steak, siomay, kerupuk kulit lele dan jus rumput laut.”Produk kami telah dipasarkan hingga ke luar daerah Tabanan,” ujarnya.

Putriningsih Wirna juga melaporkan Poklahsar Karya Lestari ini juga telah dipercaya dan ditetapkan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP)Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak 24 Mei 2012 menjadi Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) di bidang pengolahan ikan. “Sebagai P2MKP, Karya Lestari telah melatih ratusan orang pelaku perikanan di bidang pengolahan ikan,” paparnya. (gus)

Senin, 28 April 2014

P2MKP Karya Lestari Latih Kaum Wanita dari Negara Melanesia



 Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Karya Lestari dari Kabupaten Tabanan dipercaya  Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melatih kaum wanita dari negara anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) bidang pengolahan hasil perikanan.

Terkait hal itu, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti  saat Pembukaan Program Pelatihan Internasional bidang  Pengolahan hasil Perikanan dan kerajinan kerang-kerangan bagi Negara anggota MSG di Tabanan, Senin (28/4) menyatakan rasa bangga dan terima kasihnya. "Terima kasih kepada Kemenlu dan KKP karena telah memberikan kepercayaan kepada P2MKP Karya Lestari. Terima kasih juga karena  Tabanan diberi kepercayaan sebagai lokasi pembukaan pelatihan," katanya.



Bupati Tabanan sematkan tanda peserta

Pada kesempatan tersebut Bupati Tabanan juga memaparkan tentang Visi dan Misi Pemkab Tabanan yakni Tabanan Sejahtera, Aman dan Berprestasi. Diungkapkan juga tentang berbagai Potensi Perikanan dan kelautan di Kabupaten Tabanan."Khusus bidang kelautan dan perikanan saya menaruh perhatian dan harapan besar karena potensinya bisa menjadi unggulan untuk kemajuan masyarakat Tabanan," paparnya.


Sementara itu mantan Dubes Indonesia untuk  Fiji, Aidil Chandra Salim mewakili Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu RI,  dalam sambutannya mengungkapkan, pelatihan ini merupakan kerjasama antara Kemenlu dengan BPSDM  Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Pokmaswas Tirta Gangga Duta Tabanan 2014



Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Tirta Gangga, banjar Yeh Gangga, Desa Sudimara, Tabanan kembali dipercaya menjadi Duta Tabanan dalam lomba Pokmaswa Provinsi Bali tahun 2014. Pokmaswas yang tahun 2011 ini meraih juara II Provinsi ini, dinilai Tim Provinsi Bali, Selasa (22/4).

Ketua Tim Penilai Lomba Pokmaswas Provinsi Bali Made Sudarsana dalam sambutannya mengungkapkan, penilaian ini ingin memotret dan melihat kinerja Pokmaswas secara nyata di lapangan, sekaligus untuk pembinaan.

Menurut Sudarsana, dalam lomba kali ini penilaian kinerja Pokmaswas meliputi tiga aspek yakni aspek teknis, sosial dan manajemen. "Dibanding lomba sebelumnya, kami berharap tiga aspek yang dinilai tersebut mengalami peningkatan," harapnya.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan Made Subagia berharap lomba kali ini bisa menjadi sarana evaluasi untuk meningkatkan kinerja Pokmaswas di masa mendatang.

Made Subagia juga mengungkapkan, saat ini di Kabupaten Tabanan ada tujuh Pokmaswas. "Keberadaan Pokmaswas terbukti bisa memberikan dampak positif terhadap bidang pengelolaan, perlindungan dan pengawasan kelautan dan perikanan di Kabupaten Tabanan," ujarnya

Sementara itu, Ketua Pokmaswas Tirta Gangga Ketut Linggih dalam laporannya mengungkapkan, Pokmaswas Tirta Gangga berdiri sejak September 2004 ini memiliki anggota 83 orang. "Anggota kelompok terdiri dari beberapa unsur yakni tokoh masyarakat, generasi muda dan kelompok nelayan," paparnya.




Menurut Linggih, kelompoknya telah melakukan berbagai kegiatan. Di antaranya penyelamatan dan pelepasan tukik, penyelamatan korban tenggelam, pengamanan lomba mancing di laut serta kegiatan lainnya di bidang pengelolaan, perlindungan dan pengawasan kelautan dan perikanan.

Selain berbagai kegiatan tersebut, Pokmaswas Tirta Gangga juga telah meraih berbagai prestasi. Di antaranya juara pertama lomba Pokmaswa tingkat Kabupaten Tabanan tahun 2007, 2011 dan  2014. "Pada tahun 2011 kami juga meraih prestasi juara dua lomba Pokmaswas tingkat provinsi Bali," katanya sambil berharap prestasi tersebut dapat ditingkatkan tahun ini. (gus)

Senin, 31 Maret 2014

Kajian Sistem Produksi Budidaya Red-claw (Cherax sp.) dalam Mendukung Program Revitalisasi Perikanan.

Oleh : Lies Emmawati Hadie*, Wartono Hadie*, Ketut Sugama*, Nurbakti Listyanto*, dan Yayan Hikmayani**



ABSTRAK                

Kajian dilakukan  terhadap  sistem produksi budidaya red-claw yang mencakup  variabel teknis dan sosial ekonomi. Dalam kegiatan ini diuji sistem produksi benih secara out-door dan in-door. Sarana  yang digunakan dalam perbenihan secara indoor adalah akuarium yang berjumlah 24 buah dengan ukuran 40x30x80 cm. Sistem perbenihan secara out-door dilakukan di kolam tanah berdinding beton dengan luas kolam 300 m2. Kajian sosial-ekonomi dilakukan dengan metode PRA, pengumpulan data dan informasi dari hasil penelitian serta melalui survey. Analisis data meliputi analisis deskriptif terhadap status pasar dan kendala dalam  pemasaran. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa sistem perbenihan red-claw dapat dilakukan secara in-door dan out-door. Sistem in-door  hanya memerlukan investasi  yang relatif kecil, dan sistem out-door dapat diaplikasikan untuk wilayah yang memiliki kualitas air yang memadai.

Key words : production system, red-claw, socio-economic

Abstract : Assessment of Production System for  Red-claw Culture to Support the Fisheries Revitalization Programme. By:Lies Emmawati Hadie*, Wartono Hadie*,Ketut Sugama*, Nurbakti Listyanto*, and Yayan Hikmayani**

Assessment was conducted production system of red-claw that to cover  the variable of technical and  socio-economic. The activities were examined the production system by in-door and out-door. The facilities were used some aquaria in size 40x30x80 cm to the amount of 24 for in-door system. Out-door system were conducted in earthen ponds with concrete wall in size 300 m2. Assessment of socio-economic was condected to PRA methode, data collection and information from research and survey. Data  analysis to enclose descriptive analysis to market status and problems in marketing. Result of the assessment indicated that low investmen to in-door system, and out-door system could be applicated for area that they have a good quality.      
  
*Peneliti pada Pusat Riset Perikanan Budidaya
** Peneliti pada Balai Besar Sosial Ekonomi

Kamis, 27 Maret 2014

Ikan Nila dari Masa ke Masa





Ikan Nila
 Ikan Nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan air tawar yang sangat populer dibudidayakan di Indonesia. Ikan nila ini juga merupakan salah satu jenis yang paling sering diteliti dan direkayasa genetiknya. Oleh karena itu, wajar saja bila saat ini masyarakat (pembenih dan pembudidaya ikan) mengenal banyak "jenis" ikan nila dengan beragam keunggulan yang ditawarkan.

Bila ditelusuri asal-usulnya, ikan nila merupakan ikan asli dari perairan sungai Nil di Mesir. Dari Mesir ikan yang mudah berkembang biak dan memiliki sifat yang toleran terhadap perubahan lingkungan ini berkembang ke negara lain di benua Afrika. Dari benua Afrika, lantas menyebar ke berbagai negara di belahan benua lainnya. Ikan nila pertama kali dimasukkan ke Indonesia dari Lukang Research Station Taiwan, oleh Lembaga Penelitian Perikanan Darat (LPPD) Bogor pada tahun 1969 untuk diteliti.

Rabu, 26 Maret 2014

Diskanlaut Tabanan Gelar Diklat Kompetensi Tenaga Kerja Bidang P2HP

Kepala Diskanlaut Tabanan Made Subagia dan Direktur Usaha dan Investasi Made Arta Jaya berfoto bersama dengan narasumber dan peserta Diklat


Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan menggelar Pendidikan dan Latihan (Diklat) Kompetensi Tenaga Kerja Bidang P2HP di Tabanan, Rabu - Kamis (19-20/3).

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan Made Subagia dalam sambutannya mengemukakan, Diklat ini merpakan langkah yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan pendapatan para pengolah dan pemasar di bidang P2HP.

Selasa, 18 Maret 2014

Bupati Tabanan Serahkan Bantuan Beras untuk Nelayan



Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti serahkan bantuan CBP kepada perwakilan kelompok nelayan

Nelayan Kabupaten Tabanan yang mengalami paceklik akibat cuaca buruk dan gelombang besar Januari - Februari lalu, menerima bantuan  Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sejumlah 16 ton.

Penyerahan CBP dilakukan Bupati Tabanan secara simbolis di Pantai Yeh Gangga, desa Sudimara, Tabanan, Sabtu (15/3). Beras sejumlah 16 ton tersebut diperuntukkan bagi 691 orang nelayan yang tergabung dalam 43 kelompok nelayan di 11 desa pesisir.

Bupati Wiryastuti dalam sambutannya mengungkapkan, pemberian CBP ini merupakan salah satu bukti dari perhatian dan kepedulian Pemkab Tabanan terhadap para nelayan. "Dari tahun ke tahun Pemkab Tabanan selalu berjuang mendapatkan CBP karena setiap awal tahun nelayan Tabanan selalu mengalami masa paceklik tidak bisa melaut akibat cuaca buruk, angin kencang dan ombak besar," paparnya.

Bupati juga mengungkapkan, dari tahun ke tahun CBP yang diserahkan untuk nelayan di Tabanan selalu meningkat. Bila pada kali pertama di tahun 2011 lalu CBP yang diserahkan hanya 7,7 ton sekarang meningkat menjadi 16 ton. "Selama empat tahun terakhir, Pemkab Tabanan telah mencairkan CBP sejumlah 49,4 ton," jelasnya.

Selain CBP, nelayan Tabanan pada kesempatan tersebut juga menerima bantuan berupa 320 bubu udang barong dari mantan Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama selaku Penasihat DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tabanan.

Bantuan bubu tersebut diberikan karena pada saat cuaca buruk awal tahun lalu banyak bubu nelayan yang hilang dan hanyut. "Dengan adanya bantuan bubu ini, saya berharap nelayan bisa kembali melaut menangkap lobster dengan bubu," kata Wiryatama berharap. (gus)

Diskanlaut Tabanan Gandeng Bhayangkari Kampanyekan GMI

Ketua Bhayangkari Polda Bali Nyonya Benny AJ Mokalu (kanan) menyerahkan paket menu ikan kepada anak-anak SLB C Kemala Bhayangkari Tabanan

Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan menggandeng Bhayangkari Polda Bali mengkampanyekan Gerakan Makan Ikan (GMI). Bentuk kampanye yang dilakukan kali ini adalah dengan membagikan paket menu ikan kepada anak-anak SLB C Kemala Bhayangkari, di Desa Sembung Gede, Kerambitan, Tabanan, Senin (10/3)

Ketua Bhayangkari Polda Bali nyonya Benny AJ Mokalu seusai membagikan 250 paket menu ikan  dalam sambutannya mendukung program GMI yang dicanangkan oleh Diskanlaut Tabanan. "Kami menyambut baik program GMI karena sangat bermanfaat bagi anak-anak," paparnya.