Akibat anomali iklim yang terjadi secara global, menyebabkan musim dan cuaca sulit diprediksi. Seringnya terjadi perubahan cuaca yang tak terduga, harus diwaspadai oleh pembudiaya ikan karena bisa mengakibatkan munculnya penyakit ikan. Baik itu penyakit yang disebabkan oleh parasit, bakteri, virus, nutrisi atau akibat perubahan kualitas perairan.
Mengantisipasi menculnya wabah penyakit ikan,
Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Tabanan secara khusus mendatangkan
Drs. Hambali Supriyadi, M.Sc dan Agus Sunarto, PHd, dua orang ahli penyakit
ikan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya, Kementrian
Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
Kepala Diskanlaut Tabanan Ir. I Nyoman Wirna
Ariwangsa, MM mengemukakan, pihaknya mendatangkan dua hali penyakit ikan
tersebut untuk melakukan survei terhadap penyakit ikan yang ada di Tabanan
serta memberikan kursus singkat cara pengendalian penyakit ikan kepada
petugas.Menurut Ariwangsa, pada saat musim pancaroba seperti saat ini, biasanya
kondisi ikan berada dalam keadaan lemah karena seringnya terjadi perubahan
kualitas dan kuantitas air secara drastis. Ketika kondisi ikan lemah dan
lingkungan peraiaran yang buruk, penyakit akan lebih mudah menyerang ikan. Di
musim pancaroba, serangan penyakit ikan ini sering bersifat ekplosif sehingga
ikan yang terserang banyak yang mati. “Pada musim pancaroba seperti saat ini
para pembudidaya ikan perlu ekstra waspada,” tegasnya.
Utamakan
pencegahan
Hambali
Supriyadi saat ditemui di BBI Pesiapan, Senin (22/8) mengemukakan, berdasarkan
hasil surveinya di beberap lokasi budidaya di Kabupaten Tabanan, pihaknya
menemukan beberapa jenis penyakit yang menyerang ikan budidaya. Di antaranya
penyakit parasit Myxobolus pada ikan karper, penyakit bakteri Streptococcus
pada ikan nila dan penyakit bakteri Aermonas hydrophila pada ikan lele.
Terkait
adanya penyakit tersebut, Hambali menyarankan agar pembudidaya ikan melakukan
pencegahan dengan cara menerapkan manajemen kolam dengan baik. Di antaranya
pada setiap kali selesai panen, kolam harus dikeringkan, diberi kapur dan
diolah untuk memutus siklus penyakit. Selain itu, ada baiknya setiap siklus
usaha mengganti jenis ikan yang dibudidayakan. “Pencegahan merupakan cara
terbaik dalam pengendalian penyakit ikan,” katanya.
Untuk
pencegahan munculnya penyakit ikan, hal lain yang dapat diterapkan adalah
penggunaan probiotik di kolam dan pada pakan. Penggunaan probiotik selain bisa
meningkatkan daya tahan ikan, juga bisa menguraikan bahan organik berlebihan
yang ada di kolam. “Penyakit ikan biasanya muncul ketika kandungan bahan
organik di kolam berlebihan. Penggunaa probiotik bisa mengatasinya karena bisa
menguraikan bahan organik sekaligus menumbuhkan bakteri yang baik bagi ikan,” terangnya.
(gus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar