Kelompok Pembudidaya ikan (Pokdakan) anggota UPP Mina Karya Lestari ketika melaksanakan studi banding budidaya lele di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur |
Tabanan (Manggala) – Unit Pelayanan Pengembangan (UPP) Mina Karya Lestari
Kabupaten Tabanan yang menjadi duta Provinsi Bali dalam Lomba Kinerja UPP Tingkat Nasional tahun
2012 siap dinilai oleh Tim penilai dari pusat.
Ketua UPP
Mina Karya Lestari Drs. I Wayan Widarta mengungkapkan, dalam menghadapi lomba
kinerja UPP tingkat nasional pihaknya mengaku tidak melakukan persiapan khusus.
Hal ini dikarenakan pemberitahuan bahwa
UPP Mina Karya Lestari maju ke tingkat nasional baru diketahui sekitar
pertengahan Oktober lalu. Selain itu, kinerja di UPP Mina Karya Lestari sampai
saat ini juga sudah berjalan cukup baik. “Kami tidak melakukan persiapan
khusus. Beberapa kekurangan yang ada saat lomba tingkat provinsi tahun 2011
lalu kita benahi sambil jalan. Kami siap dinilai apa adanya,” ujarnya.
Wayan
Widarta yang juga Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Lestari di Desa Tengkudak, Kecamatan Penebel
ini menambahkan, meski tidak melakukan persiapan secara khusus karena waktunya
yang mepet, pihaknya optimis dalam lomba kinerja UPP kali ini bisa mengukir
prestasi terbaik. Optimisme ini diungkapkan setelah pihaknya melakukan studi
banding ke UPP di Karangasem yang pada tahun 2010 lalu meraih prestasi
ditingkat nasional. “Kinerja kami dalam memberdayakan Pokdakan memang nyata dan
sudah berlangsung cukup lama. Koperasi Karya Lestari yang kami bentuk juga
telah berperan nyata memberikan bantuan pinjaman berupa modal maupun saprokan
kepada anggotanya para pembudidaya ikan,” paparnya.
Pengurus UPP Mina Karya Lestari tengah berdiskusi membahas penilaian |
Menurut
Widarta, UPP Mina Karya Lestari memiliki anggota sejumlah 343 Pokdakan sejak
berdiri tahun 2005 telah melakukan berbagai kegiatan memberdayakan Pokdakan
anggotanya. Baik itu berupa pendampingan teknis, manajemen dan pemasaran maupun
kegiatan lain berupa demplot, studi banding dan pelatihan. “Sejak terbentuk
tahun 2005 lalu, kami telah melakukan pendampingan
dalam pengelolaan Dana Penguatan Modal, pendampingan Bantuan Selisih harga
Benih Ikan, pengelolaan Bansos, Wirausaha Pemula Perikanan Budiaya maupun
pendampingan program Pengembangan Usaha mina Pedesaan Perikanan Budidaya,”
jelasnya.
Sementara
terkait kegiatan studi banding, melalui kerjasama dengan Dinas Perikanan dan
Kelautan Kabupaten Tabanan, pihaknya telah melakukan studi banding budidaya
gurami ke Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Budidaya lele ke Kabupaten Sleman,
DIY dan Lumajang, Jawa Timur, Budidaya Cherax dan Patin ke Kabupaten Madiun dan
Magetan, Jawa Timur dan terakhir studi banding ke Balai Riset Perikanan di
Sukamnadi, Balai Besar Budidaya ikan Air Tawar dan Pasar ikan Cisaat di
Sukabumi, Jawa Barat. “Hampir setiap tahun kami melakukan studi banding ke Jawa
untuk belajar teknik budidaya ikan yang lebih baik. Jawa kami pilih sebagai
lokasi studi banding karena mereka lebih maju dalam bidang perikanan budidaya,”
katanya berterus terang.
Pengurus UPP dan Petugas Diskanlaut tabanan melakukan pembinaan terhadap Pokdakan |
Selain
melakukan studi banding ke luar daerah, tambah Widarta, guna meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap para pembudidaya ikan di Kabupaten Tabanan,
UPP Mina Karya Lestari juga telah berkali-kali melakukan pelatihan. Baik itu
pelatihan di Balai Pendidikan
dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi, Dinas Perikanan dan Kelautan maupun
di Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP). “Kami sudah
berkali-kali menggelar pelatihan untuk anggota. Kebetulan saat ini sduah ada
tiga Pokdakan anggota UPP Mina Karya Lestari yang dipercaya oleh BPPP
Banyuwangi sebagai pengelola P2MKP untuk melaksanakan pelatihan budidaya ikan
lele, gurami dan nila,” jelasnya.
Sementara dalam pemberdayaan Pokdakan di bidang permodalan, selain
melakukan pendampingan dalam mengakses modal di perbankan, menurut Widarta UPP
Mina Karya Lestari juga telah membentuk Koperasi Pembudiaya Ikan Mina Lestari
pada tahun 2008 lalu.”Untuk mencari kredit di atas Rp 20 juta, kita arahkan
Pokdakan untuk mengakses BPD atau BRI yang menyediakan kredit lunak. Sedangkan
untuk pinjaman di bawah Rp 20 juta pembudidaya ikan bisa dibantu oleh Koperasi
Pembudidaya ikan Mina Lestari,” ujarnya.
Menurut Widarta, selain untuk membantu permodalan, adanya koperasi ini, juga
diharapkan bisa membantu anggota dalam pemenuhan sarana produksi perikanan.
Baik itu berupa pakan, probiotik, pupuk cair, obat-obatan maupun peralatan
perikanan lainnya yang diperlukan oleh para pembudidaya ikan yang menjadi
anggota koperasi. Hal ini ditegaskan Widarta karena belum semua pembudidaya
ikan yang tergabung dalam Pokdakan anggota
UPP Mina Karya Lestari menjadi anggota koperasi. “UPP Mina Karya Lestari anggotanya
adalah para Pokdakan. Sedangkan Koperasi Pembudiaya Ikan Mina Lestari
anggotanya para pembudidaya ikan,” jelasnya. (gus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar