Tabanan -
Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) hasil perikanan Karya Lestari
Kabupaten Tabanan yang menjadi Duta Bali dalam lomba UMKM (Usaha Mikro
Kecil Menengah) Pengolahan Perikanan diverifikasi oleh Tim nasional,
Kamis (21/8)
Ketua Tim Verifikasi Dr. Trisna Ningsih, A.Pi, M.Si
dari Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan,
Kementerian Kelautan dan Perikanan mengungkapkan, Poklahsar Karya
Lestari merupakan satu dari 22 Poklahsar di Indonesia yang diverifikasi. "Dari
33 provinsi di Indonesia, ada 22 Poklahsar yang telah lolos seleksi
administrasi dan sekrang diverifikasi langsung di lapangan," katanya.
Menurut
Trisna Ningsih, dari 22 poklahsar yang diverifikasi tersebut akan
diseleksi dan dipilih delapan poklahsar untuk selanjutnya diadakan
penilaian dan ditetapkan menjadi juara I-III di tingkat nasional. "Aspek
yang diverifikasi kali ini meliputi aspek teknis dan administrasi,"
jelasnya.
Trisna Ningsih menegaskan, melalui lomba UMKM
pengolahan perikanan tingkat nasional ini diharapkan akan muncul
produk-produk olahan perikanan inovasi dari masing-masing daerah.
Diingatkan juga, agar produk olahan perikanan yang dihasilkan Poklahsar
bisa memenuhi aspek kesehatan dan keamanan pangan sehingga bisa bersaing
dengan produk luar di pasar global.
Disebutkan, di Indonesia
saat ini ada 100.000 UMKM pengolahan perikanan yang harus dibina dan
diberdayakan agar bisa bersaing di pasar global.
Sementara itu,
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan I
Made Subagia yang berharap melalui verifikasi dan evaluasi di tingkat
nasional ini, dapat lebih memotivasi pokklahsar Karya Lestari dan
poklahsar di Tabanan untuk meningkatkan kinerjanya.
Selain itu,
Tim Verifikasi juga diharapkan bisa membantu memberikan solusi terhadap
sejumlah kendala yang dihadapi oleh Poklahsar di Kabupaten Tabanan.
Dengan demikian, diharapkan ke depan poklahsar di Tabanan akan lebih
bisa memberikan kontribusi terhadap pembangunan perikanan dan kelautan
di Tabanan menuju Tabanan Serasi.
Sebelumnya Ketua Poklahsar
Karya Lestari Ni Made Putriningsih Wirna dalam sambutannya yang
dibacakan sekretarisnya Gusti Ayu Putu Aryaningsih melaporkan
kelompoknya berdiri pada 10 Juli 2010 dan telah dikukuhkan menjadi Kelas
Madya. Usaha utama kelompok saat ini adalah pengolahan nugget ikan
lele. Sedangkan usaha olahan ikan lainnya yang dilaksanakan sebagai
kegiatan pendukung di antaranya adalah bakso, kaki naga, abon, keong
mas, chip, steak, siomay, kerupuk kulit lele.
Semua olahan
tersebut bersumber dari ikan lele, karena ikan lele merupakan komoditas
utama dalam Program Mina Politan di Kabupaten Tabanan.
Selain
mengolah aneka produk perikanan, kelompoknya juga telah dipercaya dan
ditetapkan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan
Perikanan (BPSDMKP) Kementrian Kelautan dan Perikanan tahun 2012 lalu
menjadi Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) di bidang
pengolahan ikan.
Sebagai P2MKP, Karya Lestari pada bulan April
lalu juga dipercaya oleh Kementerian Luar Negeri untuk menyelenggarakan
pelatihan pengolahan ikan bagi negara-negara anggota Melanesian
Spearhead Group (MSG). "Dalam kegiatan tersebut, ada 12 orang perwakilan
dari lima negara dari kawasan Melanesia yang kami latih selama lima
hari," jelasnya.
Disebutkan sebagai P2MKP, pihaknya telah
melaksanakan kegiatan pelatihan sebanyak tujuh kali dengan jumlah
peserta 130 orang. "Selain melatih peserta lokal, kami juga diberi
kesempatan melatih peserta asing di bidang pengolahan perikanan,"
tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar