Daging ikan lele bisa diolah menjadi berbagai macam olahan ikan |
Tabanan
(Manggala) – Guna memberdayakan dan meningkatkan peran kaum wanita di bidang
perikanan, Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Karya
Lestari menggelar pelatihan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Pelatihan
yang digelar di Aula dan bangsal pengolahan ikan di kompleks Balai Benih Ikan
(BBI) Pesiapan ini, dibuka oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan
(Diskanlaut) Kabupaten Tabanan I Made Subagia, S.Pi, MM, Sabtu (27/10).
Ketua
P2MKP Karya Lestari Ni Made Putriningsih Wirna selaku penyelenggara
mengungkapkan, pelatihan yang digelar selama empat hari mulai Sabtu
(27/10) – Selasa (30/10) ini diikuiti oleh 20 peserta yang seluruhnya wanita.
Peserta selain berasal dari Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar),
juga berasal dari DharmaWanita, PKK, masyarakat umum serta siswi SMK Dwi
Tunggal. “Pelatihan yang kami gelar bekerjasama dengan Balai Pendidikan dan
Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi dan Diskanlaut Tabanan ini, semuanya
gratis,” katanya. sambil menambahkan ke depan pihaknya berharap peserta
pelatihan ada yang berasal dari LSM serta organisasi lain yang memiliki
kepedulian pada wanita.
Putriningsih
Wirna yang juga menjabat sebagai Ketua Dharma Wanita Kabupaten Tabanan
ini berharap, ke depan pelatihan yang dilaksanakan oleh P2MKP Karya Lestari ini
pesertanya ada yang berasal dari perwakilan LSM serta organisasi lain yang
memiliki kepedulian kepada wanita. Menurut Putriningsih Wirna, sampai saat ini
peran wanita di bidang perikanan masih sangat minim. Terkait hal itu, melalui
pelatihan ini ke depan peran wanita di bidang perikanan bisa lebih
ditingkatkan. Baik itu dalam hal budidaya ikan, pengolahan dan pemasaran.
Melalui
pelatihan pengolahan dan pemasaran ikan , Putriningsih yang juga istri Sekda
Tabanan Nyoman Wirna Ariwangsa ini juga berharap ibu-ibu rumah tangga
sebagai peserta pelatihan memiliki ilmu dan keterampilan dalam pengolahan ikan
sehingga ke depan keterampilan ini bisa dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi
keluarga. “Kami berharap ibu-ibu rumah tanggga bisa memiliki pekerjaan
dari kegiatan mengolah dan memasarkan hasil perikanan,” harapnya.
Olahan
ikan lele
Menurut
Putriningsih Wirna, dalam pelatihan yang lebih banyak prakteknya ini, para
peserta dilatih cara pengolahan abon, bakso, kaki naga, steak, nugget dan keong
emas dengan bahan baku utama berupa daging ikan lele. Ikan lele menjadi
pilihan, karena di Kabupaten Tabanan sering mengalami over produksi lele.
Dengan adanya pengolahan lele ini, diharapkan pada saat pembudidaya ikan lele
over produksi, lelenya bisa diserap oleh Poklahsar untuk diolah lebih lanjut
menjadi aneka olahan modern.
Kepala
Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan, I Made Subagia,
S.Pi, MM ditemui di sela-sela kegiatan menyambut positif dipilihnya
daging ikan lele sebagai bahan baku utama pengolahan ikan dalam pelatihan yang
digelkar P2MKP Karya Lestari ini, karena produksi ikan lele di Kabupaten Tabanan
cukup melimpah. Selain itu, juga untuk membuktikan bahwa daging ikan lele
sebenarnya bisa diolah menjadi aneka olahan modern seperti nugget, kaki naga,
ekado dan sejenisnya.
Menurut
Made Subagia, dengan adanya usaha aneka olahan dari daging ikan lele, ke depan
diharapkan pasar lele bisa lebih terbuka lebar. Selain itu, harga jual ikan
lele juga bisa lebih ditingkatkan. “Selama ini aneka olahan ikan umumnya
menggunakan bahan dari ikan laut. Melalui pelatihan ini kita perkenalkan bahwa
daging ikan lele sebenarnya juga bisa diolah menjadi aneka olahan modern,”
tegasnya. (gus)
1 komentar:
mohon izin, memuat artikel ini di web resmi P2MKP www.p2mkp.com
Posting Komentar