Minggu, 16 Desember 2018

Ini Dia, Ikan Lele Unggul dari Masa ke Masa

Lele Mutiara, salah satu jenis lele unggul yang dihasilkan Balai Riset Pemuliaan Ikan, Sukamandi



Ikan lele (Clarias gariepinus)  merupakan jenis ikan lele hasil introduksi yang didatangkan ke Indonesia pada awal tahun 1980-an. Dibanding jenis ikan lele lokal (Clarias batrachus) ikan pendatang baru ini memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dan besar sehingga dikenal sebagai lele unggul. Jenis atau varietas apa saja yang ada di Indonesia ?

Lele Dumbo
Lele Dumbo merupakan jenis unggul yang kali pertama diintroduksi ke Indonesia pada awal tahun 1980-an. Lele Dumbo asalnya dari Afrika. Tubuhnya bewarna coklat kehitaman dan akan timbul bercak-bercak warna putih bila terkejut atau stress. Dipelihara di kolam lele Dumbo bisa tumbuh bongsor dan besar. Dari ukuran tubuhnya yang besar inilah akhirnya nama Dumbo disematkan pada lele ini.

Dibanding jenis lele lokal, patil lele dumbo tidak beracun sehingga relatif lebih aman bila dipegang dengan tangan kosong. Selain itu ukuran misai (sungut) lele dumbo juga lebih panjang dibanding lele lokal.

Lele Sangkuriang
Lele Sangkuriang merupakan hasil rekayasa dari para peneliti di Balai Besar Budidaya Ikan Air Tawar (BBBAT) Sukabumi. Lele Sangkuriang merupakan varietas unggulan dari lele dumbo hasil perkawinan antara lele dumbo betinma F2 (induk betina generasi kedua) dengan lele dumbo jantan F6 (induk jantan generasi ke enam) yang menghasilkan lele dumbo jantan F2-6

Selanjutnya lele dumbo jantan F2-6 dikawainkan kembali dengan lele dumbo betina F2 sehingga menghasilkan ikan lele sangkuriang. Ciri-ciri lele sangkuriang ini di antaranya memiliki warna punggung hitam kehijaun  dan bagian perutnya bewarnba putih kekuningan.

 Beberapa  sifat unggul yang dimiliki Lele sangkuriang di antaranya pertumbuhan harian bobot pada pembesaran selama tiga bulan sekitar 3,35 persen dan konversi pakan berkisar 0,8 – 1,0

Lele Sangkuriang secara resmi dirilis sebagai jenis lele unggul oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui SK Menteri Kelautan dan Perikanan No. Kep.26/Men/2004 tanggal 21 Juli 2004. 

Lele Phyton
Lele Phyton dikenal juga dengan nama ikan Lele Paiton. Varietas ikan lele ini  merupakan hasil perkawinan antara induk betina lele dari Thailand F2 dengan induk jantan lele dumbo F6. Ikan ini pertama kali dikembangkan pada tahun 2004 oleh para sekelompok pembudidaya ikan lele yang ada di Kabupaten Pandeglang, Banten.  Awalnya pengembangan ini hanya dilakukan percobaan semata dan bukan melalui proses riset di laboratorium namun secara tidak sengaja muncullah jenis baru yaitu lele phyton  yang ukurannnya lumayan besar serta cocok untuk konsumsi.

Lele Phyton mempunyai ciri warna dan bentuk kepala yang hampir menyerupai bentuk kepala ular phyton. Boleh jadi karena inilah pembudidaya ikan lantas memanggil lele varietas ini dengan nama lele Phyton. Ciri-ciri lainnya, lele Phyton memiliki ukuran mulut relatif kecil dan kepala pipih memanjang dengan warna yang cerah.

Beberapa keunggulan lele Phyton atau Paiton  ini di antaranya mudah beradaptasi dan juga memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik,  dapat dibudidayakan di segala cuaca, iklim, maupun suhu baik itu dingin atau panas.  Selain itu, tingkat kelangsungan hidup (survival rate) lebih dari 90%. FCR 1, derajat penetasan telur mencapai 90 persen. Selain itu, waktu pemeliharaan yang sangat singkat yaitu mulai dari telur sampai benih siap jual (7-8 cm) hanya membutuhkan waktu 1,5 bulan. Begitupun pembesaran, benih ukuran 7-8 cm hanya membutuhkan waktu 2 bulan (55-60 hari) dengan ukuran panen 125-150 gr/ekor

Lele Masamo
Lele Masamo diproduksi dan diperkenalkan pertama kali oleh pabrik pakan ikan PT. Matahari Sakti di Mojokerto, Jawa Timur. Lele Masamo merupakan hasil pengumpulan sifat berbagai plasna nutfah lele dari berbagai negara. Di antaranya adalah lele Dumbo dan Clarias macrochephalus (bighead catfish)  yang merupakan lele Afrika yang dikembangkan di Thailand

Lele Masamo memiliki ciri-ciri ukuran tubuh lebih lonjong, menyerupai sepatu pantofel model lama. Sirip (patil) lebih panjang, badan lebih panjang dan bewarna kehitaman.  Ciri khas lainnya, ketika Lele Masamo stress akan muncul warna keputihan atau keabu-abuan. Ciri lainnya, lele Masamo memiliki tonjolan di tengkuk kepala serta bentuk kepala yang lebih runcing.

Lele Mutiara
Terakhir adalah Lele Mutiara yang diproduksi oleh para peneliti di Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi, Subang, Jawa Barat yang dirilis pada 27 Oktober 2014. Namun baru dilepas secara resmi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui SK Menteri Kelautan dan Perikanan No. 77/Kepmen-KP/2015 tanggal 14 Juli 2015

Lele Mutiara merupakan hasil persilangan dari varietas lele Mesir, Paiton, Sangkuriang dan Dumbo yang diseleksi selama tiga generasi pada karakter pertumbuhan.

Lele Mutiara memiliki banyak keunggulan seperti laju pertumbuhan yang tinggi sampai 40 persen (cepat tumbuh) ,  produktivitas panen tinggi, keseragaman ukuran tinggi, pemeliharaan singkat, irit dalam penggunaan pakan (FCR 0,6 – 1,0), toleransi terhadap lingkungan tinggi dan daya tahan terhadap penyakit juga tinggi.

Lele Mandalika
Selain lima jenis lele unggul tersebut di atas, Kementerian Kelautan dan Perikanan  juga merilis Lele Mandalika berupa benih sebar yang merupakan hasil persilangan ikan lele Sangkuriang betina dengan lele Masamo jantan.

Benih sebar Lele mandalika ini merupakan hasil hibridisasi yang dilakukan oleh Instalasi Balai Benih Ikan Batu Kumbung, Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tengara Barat. Kementerian Kaluatan dan Perikanan telah merilis benih sebar Lela mandalika ini dengan SK Nomor 42/KEPMEN-KP/2014 tanggal 22 Juli 2014. (Agus Rochdianto, Penyuluh Perikanan Madya di Tabanan )

Jumat, 17 Februari 2017

Aneka Manfaat Ikan Gabus



Nama populer ikan yang memiliki nama latin Channa striata ini memang Gabus. Di Bali, ikan yang dikenal sebagai hama ikan dan predator ini dikenal dengan nama ikan Deleg. Sedangkan di daerah lain di Indonesia, ikan gabus ini dikenal dengan beragam nama. 

Di antaranya adalah ikan bocek (Riau), aruan, haruan (Melayu), kocolan (Betawi), bogo (Sunda), bayong, bogo, licingan (Banyumas), kutuk (Jawa), kabos (Minahasa). Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama seperti common snakehead, snakehead murrel, chevron snakehead, striped snakehead dan juga aruan.

Di Bali, sampai saat ini belum ada yang membudidayakan ikan gabus secara khusus. Maklum saja, benihnya memang belum diproduksi secara massal dan sulit diperoleh untuk dibudidayakan. Sementara di alam, ikan gabus juga semakin sulit diperoleh. Beda halnya di Kalimantan, selain mudah diperoleh di alam bebas (sungai, rawa, danau dsb). Ikan gabus juga mulai banyak dibudidayakan.

Budidaya ikan gabus sebenarnya tidak terlalu sulit. Pada prinsipnya sama seperti membudidayakan jenis ikan lainnya seperti patin, lele atau nila. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah penebaran benih berukuran seragam dan pemberian pakan secara cukup.

Bila benih yang ditebar berukuran beragam dan pakan diberikan kurang, akan muncul sifat kanibalismenya. Ikan gabus akan memangsa sesama yang berukuran lebih kecil.

Kasus tersebut dialami Nengah Mawan, pembudidaya ikan di Tabanan yang mencoba membesarkan ikan gabus di kolamnya seluas satu are. Benih yang dibelinya dari Lumajang (Jawa Timur)  sejumlah 1.000 ekor setelah dipelihara sekitar tiga bulan hanya tersisa 50 ekor saja.

Manfaat ikan gabus
Sama seperti ikan lainnya, ikan gabus juga dikenal sebagai sumber protein yang baik untuk tubuh. Namun dibanding ikan lainnya, diyakini  ikan gabus  memiliki jenis kandungan gizi yang lebih tinggi.

Menurut Haerudin R. Sadjudin dari Program Manajer Konsorsium Yayasan Badak Indonesia,  selain gizinya lengkap, kandungan protein ikan gabus sebesar 25,5 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadar protein dari ikan bandeng (20 persen), ikan mas (16, persen), ikan kakap (20, persen), maupun ikan sarden (21,1 persen).

Satu lagi keistimewaan ikan gabus yakni sangat kaya akan albumin, salah satu jenis protein penting bagi tubuh manusia. Albumin diperlukan tubuh manusia, terutama dalam proses penyembuhan luka-luka. Pemberian daging ikan gabus atau ekstrak proteinnya telah dicoba untuk meningkatkan kadar albumin dalam darah dan membantu penyembuhan beberapa penyakit seperti kanker, stroke, gagal ginjal, diabetes mellitus hingga pengobatan pasca operasi.

Kekurangan albumin dalam tubuh manusia (hypoalbumin) menyebabkan nutrisi tidak bisa diedarkan dengan baik ke seluruh tubuh. Bagi anak, kekurangan albumin  akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, perkembangan otak yang tidak maksimal, penurunan kekebalan tubuh hingga menyebabkan anak mudah sakit.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Prof. Nurpudji dari Universitas Hasanuddin, Makassar, pemberian 2 kg ikan gabus masak setiap hari kepada pasien pasca operasi akan meningkatkan albumin mereka menjadi normal. Pemberian ekstrak ikan gabus selama 10-14 hari menunjukkan peningkatan albumin hingga 0,6 hingga 0,8 g/dl. Kandungan albumin plus mineral zinc (Zn) dalam tubuh ikan gabus yang sebesar 1,7412 mg/100 g daging inilah yang membantu proses penyembuhan luka lebih cepat.

Boleh jkadi karena banyak manfaatnya untuk kesehatan manusia, saat ini di pasaran bisa kita jumpai daging ikan gabus dalam berbagai bentuk awetan dan olahan.  Baik itu awetan ikan gabus dalam bentuk gabus kering, gabus asap dan awetan lainnya.

Sedangkan dalam bentuk olahan, bisa kita jumpai dalam bentuk ekstrak yang dikemas dalam wadah kapsul supaya lebih mudah dikonsumsi setiap saat dan setiap waktu. Namun harganya memang lumayan relatif  lebih mahal dibandingkan ikan gabus dalam bentuk segar atau awetan. (Agus Rochdianto, Penyuluh Perikanan Madya di Tabanan)


Selasa, 27 Oktober 2015

Gupi, Ikan Hias Imut Penuh Pesona

Ikan hias air tawar yang beredar di Bali jenisnya cukup beragam. Demikian juga dengan harga. Ada yang hanya ratusan rupiah saja seekornya sampai yang jutaan rupiah. Salah satu jenis ikan hias air tawar yang harganya murah meriah adalah ikan gupi. Meski murah meriah, ikan gupi yang biasa dipanggil juga dengan nama ikan seribu cukup indah dan mempesona dipandang mata.

 

Selain populer di dalam negeri, ikan Gupi juga populer di mancanegara. Dalam dunia per­dagangan, ikan gupi ini sering disebut dengan nama Guppies dan sesekali dipanggil dengan nama million fish. Nama ilmiahnya poecilia reticulata. Nama terakhir ini merupakan kesepakatan para ahli selelah beberapa kali diganti dan direvisi.

 

Warnanya Mempesona

Sosok ikan gupi memang ter­golong kecil mungil. Ukuran tu­buhnya hanya sekitar 5 cm saja. Meskipun demikian, sebagai ikan hias. ikan yang imut-imut ini memiliki keistimewaan dan pesona tersendiri. Kaum gupi jantan me­miliki bentuk ekor dan warna tu­buh yang beragam. Tidak pernah sekali pun dilemukan 2 ekor  gupi jantan  yang benar-benar me­miliki pola warna serupa.

 

Untuk membedakan gupi jan­tan dan betina caranya cukup mudah. Gupi jantan umumnya memiliki ekor yang lebar dan warna-warni tubuh indah mempe­sona. Warna tubuh dan ekor ini umumnya kombinasi lebih dari dua warna dan polanya tidak pas­ti. Ada yang berupa titik-titik kecil,  garis tak beraturan, bercak atau pola kombinasi. Ragam pola tersebut, umumnya memiliki war­na yang cukup kuat dan indah mempesona.

 

Sedangkan gupi betina, war­nanya kurang kuat dan cenderung pucat. Demikian juga dengan sir­ip ekornya, ukurannya tak selebar gupi jantan. Perbedaan yang pal­ing mencolok, dapat dilihat pada alat kelamin gupi betina yang berupa lubang biasa, sedangkan kelamin jantan berbentuk meman­jang.

 

Dilihat dari sosok tubuh dan pola Warna, gupi jantan memang lebih mempesona. Oleh karena itu, tak mengherankan bila di kios ikan hias kaum gupi jantanlah yang paling laris dan banyak di­jual. Harganya cukup murah sekaligus meriah. Untuk seekor gupi, di Tabanan harganya mulai ratusan sampai ribuan rupiah saja.  

 

Cepat Berkembang Biak

Selain memiliki bentuk dan warna tubuh indah mempesona, ikan gupi juga memiliki perilaku unik dalam berkembang biak. Bila jenis ikan lain pembuahan telurn­ya dilakukan di luar tubuh, tidak demikian halnya dengan kaum gupi. Sebagai kelompok live bear­er, pembuahan ikan gupi dilaku­kan di dalam tubuhnya. Akibat pembuahan ini, ikan gupi tidak mengeluarkan telur seperti ikan lainnya, tetapi mengeluarkan anak. Di mata kita, seolah betina gupi tidak bertelur, tetapi beranak.

 

Sekali memijah, betina gupi yang umurnya tiga bulan bisa menghasilkan anak gupi 50-100 ekor tiap bulannya. Oleh karena cepatnya berkembang biak ini, populasi gupi yang semula hanya beberapa pasang bisa berkembang menjadi ribuan bahkan jutaan ekor dalam waktu yang cukup singkat. Dari sinilah akhirnya gupi di In­donesia dipanggil dengan nama ikan seribu atau ikan sejuta di luar negeri.

 

Selain cepat berkembang biak, kaum gupi juga tergolong mudah dipelihara. Baik di akuarium mau­pun di bak kecil. Wadah pemeli­haraan ini cukup diisi air setinggi 15-20 cm. Sebagai pelindung, bisa diberikan tanaman air. Sedangkan untuk pakannya, kaum gupi tidak begitu pemilih. Pakan berupa jen­tik nyamuk, dedak halus atau je­nis pakan lainnya yang berukuran lembut bisa diterimanya tanpa protes.

 

Dengan pemeliharaan yang sederhana tersebut, kaum gupi sudah bisa tumbuh prima dan berkembang biak dengan sendirin­ya. Selain menikmati pesona keindahannya, penghobi juga bisa memanen benih gupi secara berkala. Meski harganya murah, prospek pasarnya cukup cerah. Maklum saja, selain kaum dew­asa, ikan gupi juga sering diserbu anak-anak.

 

Kamis, 17 September 2015

ANEKA PENGOLAHAN IKAN LELE


 

Aneka produk olahan ikan lele 

Program Partisipasif Budidaya Ikan Lele yang dicanangkan Bupati Tabanan tahun 2013 lalu ternyata mendapat sambutan hangat warga masyarakat, utamanya kaum ibu. Mereka kini banyak yang terjun membudidayakan ikan lele di kolam terpal.
 
Hasil panen ikan lele, selain bisa dijual secara langsung dalam keadaan hidup dan segar, sebenarnya bisa juga dijual dalam bentuk olahan. Selain meningkatkan harga jual, mengolah ikan lele juga bisa dijadikan salah satu alternatif usaha keluarga. Bagi yang berminat, berikut ini resep aneka olahan dari ikan lele.
 
Lawar Lele
Bahan yang diperlukan 1 Kg daging ikan lele, Kelapa ½ butir, dibakar lalu diparut, Kelungah, kacang panjang dan  Bawang goring. Sedangkan bumbu yang diperlukan berupa  2 siung bawang putih, 4 cm kencur, Terasi secukupnya, Garam, Bumbu gulai, Jaruk limau, cabe besar, cabe kecil, merica, tabie bun/cabe hutan.
 
Cara membuatnya, daging lele dicincang sampai halus. Rebus kacang panjang dan kelungah sampai setengah matang. Jika sudah matang dipotong kecil-kecil untuk ramesnya. Uleg/haluskan bumbu sampai halus lalu goreng.  Lele dilumuri bumbu setengah kemudian dibuat pepes dan dipanggang. Parutan kelapa dicampur dengan bumbu gulai sampai rata.  Jika rajangan lele sudah matang, campur bumbu, parutan kelapa dan kacang panjang, kelungah hingga rata.  Isi perasan jeruk limau dan taburi bawang goring. Lawar siap dihidangkan.
 
Sate Lilit Lele
Bupati Tabanan dan Sate Lilit Ikan Lele
Bahan yang diperlukan 0,5 kg daging lele yang sudah difilet atau diblender,  setengah butir kelapa muda yang sudah diparut , segelas santan kental, Jeruk limau, Minyak kelapa tandusan, Tusuk sate dari bambu atau kayu.  Bumbu yang diperlukan, 3 biji cabe kecil,3 biji cabe besar, Terasi yang sudah dipanggang, Merica, cabai, Gula pasir secukupnya, Garam secukupnya  dan Penyedap rasa.
 
Cara membuat, Uleg/haluskan bumbu hingga rata. Buat adonan bumbu dengan daging. Tumbuk atau blender adonan sate tersebut. Angkat dan tuangkan sedikit demi sedikit santan kental. Tambahkan bawang goreng, penyedap rasa, perasan jeruk limau. Lilit adonan sate dengan tusuk sate ukuran sedang. Panggang di atas bara api. Sate siap dihidangkan
 
 
Bakso  lele 
Bahan  bakso berupa daging ikan lele 1 kg, Tepung kanji 200 gr,  Air 4 liter, Putih telur 1 butir, Garam secukupnya,  Gula pasir 20 gr,  Merica 40 gr, Es batu 1 kg,  Bawang putih 350 gr  dan Penyedap rasa. Untuk bahan Kuah Bakso  berupa Merica dan bawang putih

 
Bakso daging ikan lele
Cara membuat, rendam daging ikan utuh dalam  air yang sudah diberi garam dan es batu selama 15 menit. Setelah 15 menit angkat daging ikan dan peras menggunakan kain kasa untuk memisahkan air dari daging ikan.  Kemudian haluskan daging tersebut dengan cara ditumbuk atau digiling. Haluskan bumbu-bumbu ( merica, bawang putih, garam) campur dengan daging lumat sambil diuleni dan masukkan kanji sedikit demi sedikit . Aduk adonan sampai tercampur dan tidak lengketdi tangan, tambahkan putih telur satu butir untuk setiap 1 kg adonan. Lakukan pencetakan yaitu dengan membuat bola-bola kecil dengan cara adonan diletakkan pada telapak tangan, dikepal-kepal, kemudian ditekan, sehingga keluar bola-bola bakso dari sela-sela jari telunjukdan ibu jari.
 
Bola-bola bakso yang keluar dari kepalan tangan diangkat dengan sendok dan sedikit ratakan. Masukkan dalam air hangat biarkan selama 20 menit, kemudian rebus dalam air mendidih sampai bakso mengapung sebagai tanda telah matang. Angkat bakso yang telah matang dan massukan dalam air dingin (air es) biarkan sekitar 15 menit. Angkat bakso, dan siap dihidangkan.
 
 
Untuk membuat kuah bakso, rebus sisa-sisa penyiangan ikan, seperti kepala dan tulang ikan kemudian berikan bumbu yang telah dihaluskan (merica, bawang putih, garam). Tambahkan bawang goreng saat menghidangkan.
 
Nuget Lele
Untuk membuat nugget lele, bahan yang yang diperlukan berupa daging ikan lele 500 gram, Bawang putih  6 siung, Pala halus  secukupnya, Merica halus  1 sdm (sendok makan), Garam  2 sdm, Gula pasir  2 sdm, Bawang daun  2 batang, Penyedap rasa  secukupnya, Telur ayam 2 butir, Roti tawar  3 lembar, Tepung roti/panir  500 gr, Minyak goreng : secukupnya
 
Nugget Lele
Bahan untuk formula butter mix berupa  Terigu  4 sdm,  Tepung maizena  2 sdm,  Air es secukupnya, Telur ayam 1 butir,  Garam secukupnya, Penyedap rasa secukupnya, Merica halus secukupnya, Soda kue secukupnya. Bahan-bahan ini kemudian diaduk dengan mixer hingga merata dan agak kental selanjutnya digunakan untuk pencelupan produk. Agar hasilnya bagus butter mix sebaiknya disimpan dulu dalam kulkas sebelum digunakan.
Cara membuat, daging ikan lele dihaluskan, masukkan bumbu berupa garam, pala, merica, penyedap rasa, gula, dan daun bawang. Kemudian giling hingga halus. Tambahkan telur dan aduk hingga rata. Tambahkan roti tawar yang telah dipotong-potong dan aduk sebentar. Adonan diangkat dan aduk dengan solet, masukkan dalam cetakan/ loyang. Kukus selama 30 menit dari saat air mendidih atau bila ditusuk dengan lidi terasa kalis/tidak lengket.
Setelah dikukus adonan diangkat dan dinginkan, lalu dipotong-potong berbentuk bulat, pipih, atau menurut selera. Potongan nugget dicelupkan dalam butter mix/atau putih telur, kemudian digulingkan atau dibalut dengan tepung roti/panir. Selanjutnya digoreng dalam minyak panas, tercelup semua dalam minyak sampai warna kuning kecoklatan. Nugget siap dihidangkan dengan saus tomat/sambal tomat
 
Stick Lele
Stick daging ikan lele
Bahan yang diperlukan berupa daging ikan lele yang telah dilumatkan sebanyak 300 gram, Tepung terigu 1 Kg, Tepung tapioka, Tepung maizena 200 gram, Garam 1 sdm, Daun jeruk purut 5 lembar, Seledri secukupnya, Telur ayam 2 butir, Baking soda 1 sdt (sendok teh), Mentega  2 sdm, Lada halus 1 sdt, Ketumbar halus 2 sdm.
 
Cara membuatnya, daging ikan lele dilumatkan dengan food processor atau diblender tanpa menggunakan air. Haluskan bawang putih, Iris halus daun seledri, Campurkan daging ikan yang sudah dilumatkan dengan seledri yang sudah diiris, tepung terigu, bumbu halus, garam, telur dan baking soda. Aduk adonan tersebut sampai kalis dan bisa dicetak. Bila adonan terlalu lengket, maka dapat ditambah dengan tepung tapioka.Tipiskan adonan sampai membentuk lembaran-lembaran. Cetak atau dapat dipotong kecil-kecil sesuai selera. Lalu goreng sampai kecoklatan.
Pengemasan dapat dilakukan dengan kantong plastik. (Agus Rochdianto)