Selasa, 07 Oktober 2008

Potongan Kaki Manusia Gegerkan Yeh Gangga


Potongan kaki kiri yang mulai membusuk yang ditemukan oleh
I Kade Simpen tergeleletak di pantai Yeh Gangga, Senin (6/10) sekitar pukul 6.30 membuat geger nelayan setempat yang saat itu tengah pulang dari melaut. Nelayan dan warga setempat yang datang ke lokasi awalnya menduga potongan kaki manusia itu merupakan hasil kejahatan mutilasi.
Berdasarkan pemeriksaan dan penyelidikan oleh pihak kepolisian Polres Tabanan yang langsung datang ke lokasi, potongan kaki tersebut ternyata hasil amputasi.


Menurut Pahumas Polres Tabanan AKP I Made Mundra, SH seijin Kapolres, potongan kaki kiri tersebut adalah milik I Wayan Brata, warga Banjar Badung, Desa Gulingan, Mengwi, Badung yang menjadi salah satu pasien dan sedang dirawat di Rumah Sakit Wisma Prashanti (RSWP) Tabanan. Wayan Brata yang dirawat karena menderita penyakit diabetes, Jum’at (3/10) kakinya yang luka dan tidak kunjung sembuh akhirnya diamputasi. Karena RSWP tidak memiliki ruang pemulasan jenazah, maka kaki tersebut dititip di pemulasan jenazah milik Badan RSU Tabanan Sabtu (4/10) lalu. Potongan kaki tersebut ternyata kemudian diambil lagi oleh dua anak Brata, Minggu (5/10) sekitar pukul 02.45 untuk dibuang ke Pantai Yeh Gangga. “Potongan kaki tersebut bukan akibat kejahatan mutilasi, tapi akibat amputasi,” tegas Pahumas Polres Tabanan.
Direktur BRSU Tabanan dr. Wiryana Patra Jaya, M.Kes saat dikonfirmasi membenarkan bila pihaknya pernah menerima titipan potongan kaki hasil amputasi dari RSWP. Ketika kedua putra dari pemilik kaki datang, pihak BRSU memberikan dua pilihan apakah kaki tersebut akan dibawa pulang atau diserahkan ke BRSU untuk penangananya. “Pihak keluarga pasien memilih membawa pulang kaki tersebut,” terang Patra Jaya.
Potongan kaki tersebut ternyata tidak dibawa pulang, tapi langsung dibuang di Pantai Yeh Gangga. Salah satu anak Brata, I Made Suarya (39) kepada petugas mengaku telah membuang potongan kaki ayahnya tersebut. Ia memilih membuang kaki itu karena dilingkungan adatnya sedang digelar upacara adat sehingga tidak mungkin melakukan penguburan. Potongan kaki yang sudah dibuang ke laut tersebut ternyta kembali dan terdampar di pantai Yeh Gangga. Setelah diidentifikasi, petugas kepolisian akhirnya membawa kembali temuan potongan kaki itu ke BRSU Tabanan untuk penanganan lebih lanjut. (gus)

Tidak ada komentar: