Selasa, 28 September 2010

Pasang Bubu Lobster di Laut Nelayan Yeh Gangga Manfaatkan Internet


Nelayan di Banjar Yeh Gangga, Desa Sudimara, Tabanan yang tergabung ke dalam Kelompok Nelayan Dharma Murti (KNDM) ternyata telah memanfaatkan internet dalam usahanya. Baik itu saat akan melakukan penangkapan ikan maupun saat akan melakukan pemasangan bubu lobster di laut.

Dewa Made Bakuh, anggota KNDM yang dikenal sebagai pengepul lobster ditemui di lapangan, Senin (30/8) mengemukakan, pemanfaatan internet sudah dilakukan beberapa bulan terakhir ini. Dari internet, dirinya dan anggota kelompok lainnya bisa mengetahui prediksi tinggi gelombang, arah dan kecepatan angin dan cuaca. “Kalau gelombang rendah, kami pasang bubu di daerah pinggir. Tapi kalau ombak atau gelombangnya tinggi, kami akan mengaso karena kalau dipaksakan memasang bubu harus ke tengah laut dan resiko hanyutnya juga besar,’ jelasnya.



Menurut Bakuh, dirinya pada awalnya tidak terlalu yakin pada prediksi internet. Namun setelah beberapa kali dicoba, ternyata selalu tepat. Pada hari ini ( Red: Senin, 30/8) misalnya, gelombangnya rendah sehingga kemarin (Red: Minggu, 29/8) nelayan di sini banyak yang memasang bubu di daerah pinggir yang berkarang. Hasilnya, masing-masing nelayan bisa memperoleh lobster 3 – 5 Kg. “Berdasarkan prediksi di internet, Rabu besok (1/9), tinggi gelombang di atas 3 meter. Nelayan banyak yang libur karena kalau dipaksakan pasang bubu pasti hasilnya sedikit,” katanya yakin.

Bakuh mengakui, anaknyalah yang kali pertama memperkenalkannya pada internet. Untuk melihat prediksi gelombang, angin dan cuaca harian cukup membuka alamat situs www.wetsand.com. Selain pada situs tersebut, prediksi tinggi gelombang dan angin juga bisa dilihat di situsnya Departemen Kelautan dan Perikanan di www.dkp.go.id. “Kalau anak saya yang dibuka biasanya situs www.wetsand.com,” katanya berterus-terang.

Hal senada diungkapkan Ketua KNDM Yeh Gangga I Nengah Widia, SH. Menurut Widiam selain pemanfaatan teknologi internet, kelompoknya juga sudah menggunakan teknologi Fish finder untuk mengetahui keberadaan ikan (fishing ground) di laut. “Kami juga sudah biasa memanfaatkan alat fish finder bantuan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan saat melaut,” ujarnya.

Menurut Widia, dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang, diakuinya lebih memudahkan anggota kelompoknya melakukan usaha penangkapan ikan di laut atau pemasangan bubu lobster. “Cuaca sekarang mudah berubah sehingga kita dituntut untuk memanfaatkan internet untuk melihat prediksi gelombang, angin dan cuaca harian di laut,” kilahnya. (gus)

Tidak ada komentar: