Rabu, 22 Juni 2011

Nelayan Sering Kehilangan Lobster, HNSI dan Pokmaswas Tabanan Berang



Nelayan di Kabupaten Tabanan yang sebagian besar mengandalkan  hasil tangkapannya di laut berupa lobster, belakangan banyak yang mengeluh karena lobster yang ditangkap dengan bantuan bubu sering hilang dicuri orang. Menerima keluhan tersebut Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) dan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Kabupaten Tabanan berang.  Mereka akan mengadukannya ke Polres Tabanan untuk mencari solusi terbaik.

Ketua DPC HNSI Kabupaten Tabanan Ir. I Ketut Arasana Yasa mengemukakan, kehilangan lobster di laut tersebut sebenarnya sudah lama terjadi. Namun belakangan pihaknya sering menerima laporan tersebut dari para nelayan di Tabanan. “Nelayan yang melapor kehilangan bubu dan lobster semakin banyak. Jumlah lobster yang hilang dicuri tersebut bisa satu ton sebulan. Kalau harga lobster rata-rata Rp 200 ribu per kilo gram, jumlah kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah,” jelasnya.


Ketut Arsana Yasa yang akrab dipanggil dengan nama Sadam ini menambahkan, pencuri lobster tersebut berdasarkan pengamatannya dilakukan oleh nelayan dari luar daerah Tabanan pada malam hari hingga pagi hari. Modusnya, mereka mendatangi lokasi pemasangan bubu. Berikutnya, mereka mengangkat bubu dan mengambil lobster yang terperangkap di dalamnya. Ada juga di antaranya yang melakukan penyelaman dan merusak bubu dengan arit atau pisau untuk mengambil lobsternya. “Bubu di bagian pintu dirusak menggunakan arit,” kata Sadam sambil menyodorkan ponselnya menunjukkan foto bubu yang dirusak.  

Menurut Sadam, pihaknya beberapa waktu yang lalu pernah memerogoki nelayan dari luar daerah tengah mencuri bubu di perairan Pantai Soka. Namun ketika didekati, mereka langsung kabur. “Kami tak bisa mengejarnya karena perahu kami kalah cepat,” katanya sambil menambahkan mereka umumnya menggunakan menggunakan perahu bermesin 40 PK. Sedangkan pihaknya hanya menggunan mesin 15 PK.(gus)

Tidak ada komentar: