Sabtu, 25 Juni 2011

Kunjungi Kabupaten Tabanan, Dirjen Perikanan Budidaya Janjikan Program Mina Politan



Dirjen Perikanan Budidaya, Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Dr.Ketut Sugama  melakukan kunjungan lapangan di Tabanan, Kamis (23/6). Pada kunjungannya kali ini, Sugama menjanjikan akan mengucurkan bantuan Program Mina Politan di Kabupaten Tabanan tahun 2012 mendatang.

Janji tersebut diungkapkan Sugama setelah dirinya didampingi Direktur Produksi serta Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan melihat secara langsung di lapangan potensi dan perkembangan pembangunan perikanan di Desa Buruan, Kecamatan Penebel serta di Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri.

Laporkan Pencurian Lobster Nelayan Tabanan “Nglurug” Ke Mapolres



Sebanyak 25 orang nelayan dari enam kecamatan wilayah pesisir di Kabupaten Tabanan, nglurug (mendatangi) Mapolres Tabanan, Rabu (22/6). Mereka menemui Kapolres guna melaporkan semakin banyaknya lobster yang ditangkap dengan bubu hilang dicuri di tengah laut.

Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tabanan I Ketut Arsana Yasa yang mendampingi perwakilan kelompok nelayan tersebut, dalam laporannya mengungkapkan bila sejak dua bulan terakhir ini, bubu lobster yang dipasang nelayan di tengah laut sering hilang dicuri. Pencurinya diduga kuat nelayan andon (pendatang) dari luar wilayah Tabanan yang menggunakan perahu bermesin 40 PK. Modusnya, mereka mendatangi lokasi pemasangan bubu. Berikutnya, mereka mengangkat bubu dan mengambil lobster yang terperangkap di dalamnya. Ada juga di antaranya yang melakukan penyelaman dan merusak bubu dengan arit atau pisau untuk mengambil lobsternya. “Perahu yang digunakan berkisar 2 – 4 buah yang beroperasi pada malam hari hingga menjelang pagi,” lapornya.

Peringati Hari Lingkungan Hidup, Gubernur Bali Tebar Ikan di Telaga Tunjung


 
Gubernur Bali Made Mangku Pastika beserta pejabat di lingkungan Provinsi Bali dan Kabupaten Tabanan, memperingati hari lingkungan hidup tingkat Provinsi Bali di Bendungan Telaga Tunjung, Desa Timpag, Kermbitan, Bali. Selain melakukan penenaman pohon dan pelepasan burung, pada peringatan yang dipusatkan di Tabanan ini, Gubernur Bali Mangku Pastika juga melakukan penebaran ribuan ekor aneka jenis ikan air tawar di bendungan Telaga Tunjung.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya mengungkapkan, dalam beryadnya dan mengucap rasa syukur  kepada Tuhan  tidak semata-mata  hanya datang ke pura untuk bersembahyang.  Banyak hal yang bisa dilakukan dalam beryadnya. Salah satunya adalah dengan melestarikan lingkungan seperti penanaman pohon, penebaran ikan serta menyayangi alam  beserta isinya.  “Penebaran ikan yang kita lakukan pada hari ini di Bendungan telaga Tunjung juga merupakan salah satu bentuk yadnya dan syukur kepada Tuhan,” katanya sambil menambahkan, thema peringatan tahun ini ‘Hutan sebagai  Penyangga Kehidupan’ dirasa sangat tepat. Namun thema ini akan hanya menjadi rangkaian kata indah tat kala tidak dibarengi dengan komitmen yang jelas dari semua pihak.

Menurut Gubernur Pastika, berbagai aktifitas yang digelar  serangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup tahun ini diharapkan akan bisa bermuara pada kesadaran masyarakat, menjaga kelestarian dan kesehatan lingkungan yang akan menjadi gaya dan budaya hidup masyarakat. “Program Bali Green and Bali Clean, merupakan salah satu implementasi konsep yang diwariskan para pendahulu kepada generasi penerusnya yakni Tri Hita Karana. Ini merupakan  bagian dari Yadnya kita  kepada Tuhan,” paparnya.

Gubernur menambahkan, Tri Hita Karana merupakan konsep adiluhung  warisan dari leluhur. Kita sekarang tinggal mengaplikasikanya dengan komitmen yang  jelas dan secara konsisten. “Saya mencanangkan program Bali Green and Bali Clean, bukan merupakan hal baru. Itu barang lama tapi kemasan baru,” ujarnya sambil memaparkan, bila Konsep Tri Hita Karana juga dilengkapi dengan terjemahanya lewat “ Sad Kerthi” yakni enam kegiatan ritual yang terkait dengan penyelamatan lingkungan. ”Ada upacara wana kertih, danu kertih, giri Kertih, Samudra Kertih dan lainnya. Semuanya itu memiliki esensi untuk penyelamatan lingkungan dari ancaman kerusakan,”katanya menegaskan.

Gubernur Pastika menambahkan, pertumbuhan penduduk Bali dan gempuran gelombang  urbanisasi juga memberikan sumbangan besar terhadap kerusakan lingkungan di Bali. “Jumlah penduduk Bali kini sudah mencapai 4 juta jiwa lebih plus pendatang 400 ribu orang, memang memberikan pengaruh terhadap kondisi lingkungan Bali,” ujarnya. Mencegah lebih parahnya kondisi lingkungan Bali sebagai dampak sampah, pihaknya kini sudah memiliki Perda yang mengatur tentang sampah. Dengan perda ini pada nantinya bisa dijadikan acuan oleh kabupaten / Kota di Bali dalam menangani sampah. “Dengan perda ini ada payung  hukum yang jelas bagi kita untuk menangani sampah di Bali. Saya juga berharap Perda ini bisa dijadikan acuan oleh Pemkab dan Pemkot dalam menangani sampah didaerahnya masing-masing,” tandasnya.

Rabu, 22 Juni 2011

Nelayan Sering Kehilangan Lobster, HNSI dan Pokmaswas Tabanan Berang



Nelayan di Kabupaten Tabanan yang sebagian besar mengandalkan  hasil tangkapannya di laut berupa lobster, belakangan banyak yang mengeluh karena lobster yang ditangkap dengan bantuan bubu sering hilang dicuri orang. Menerima keluhan tersebut Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) dan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Kabupaten Tabanan berang.  Mereka akan mengadukannya ke Polres Tabanan untuk mencari solusi terbaik.

Ketua DPC HNSI Kabupaten Tabanan Ir. I Ketut Arasana Yasa mengemukakan, kehilangan lobster di laut tersebut sebenarnya sudah lama terjadi. Namun belakangan pihaknya sering menerima laporan tersebut dari para nelayan di Tabanan. “Nelayan yang melapor kehilangan bubu dan lobster semakin banyak. Jumlah lobster yang hilang dicuri tersebut bisa satu ton sebulan. Kalau harga lobster rata-rata Rp 200 ribu per kilo gram, jumlah kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah,” jelasnya.

Rabu, 15 Juni 2011

Lama Tak Melaut, Nelayan Tabanan Digelontor Beras 7,7 Ton dan PUMP Rp 10 Milyar


Nelayan di Tabanan tahun ini mendapat bantuan beras sejumlah 7,7 ton dan bantuan program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Perikanan Tangkap senilai Rp 10 milyar. Bantuan beras tersebut secara simbolis diserahkan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti kepada perwakilan kelompok nelayan, Selasa (14/6) di ruang rapat lantai III kantor bupati setempat. Sedangkan bantuan program PUMP diserahkan secara simbolis oleh Direktur Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap (PUPI), Tyas Budiaman .

Bupati Wiryastuti dalam sambutannya mengungkapkan, bantuan beras merupakan berkah yang luar biasa bagi nelayan di Tabanan yang belakangan tidak bias melaut akibat cuaca yang tidak bersahabat. Sementara bantuan program PUMP Perikanan Tangkap diharapkan bisa merangsang perekonomian sektor perikanan tangkap yang pelaku utamanya para nelayan. Terkait bantuan yang diterima nelayan di Tabanan tersebut, Bupati Wiryastuti menyatakan rasa terima kasihnya kepada pemerinmtah pusat. Bupati mengakui, mengingat ketersediaan anggaran yang terbatas, pihaknya tidak bisa lepas dari bantuan pemerintah pusat. Untuk itu, koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah pusat harus terjalin terus untuk mewujudkan Tabanan Serasi.

Rabu, 08 Juni 2011

Menambang Pasir Laut Melanggar UU No. 27

Menambang pasir laut melanggar UU RI nomor 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Bisa dikenakan sanksi pidana penjara 2 – 5 tahun dan denda Rp 2 – 10 miliar.
Hal itu diungkapkan Saleh Purwanto, Kabid Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali di sela-sela penilaian Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Tirta Gangga, dalam Lomba Pokmaswas Tingkat Provinsi Bali di Br. Yeh Gangga, Desa Sudimara, Tabanan, Senin (30/5).

Pokmaswas Tirta Gangga Duta Tabanan Dinilai Tim Provinsi

Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) merupakan harapan dan tumpuan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lingkungan dalam penyelamatan lingkungan.

Ketua Tim Penilai Lomba Pokmaswas tingkat Provinsi Bali, Ir. Saleh Purwanto mengemukakan hal itu saat memberikan sambutan dalam penilaian lomba Pokmaswas di Sekretariat Pokmasawas Tirta Gangga, Br. Yeh Gangga, Desa Sudimara, Tabanan. Terkait hal itu, Saleh Purwanto meminta agar Pokmaswas Tirta Gangga bisa bekerja optimal. Tidak saja melakukan pengawasan pada aspek perikanan dan kelautan, namun bisa lebih luas lagi melingkupi lingkungan di perairan umum dan darat.

Selain itu, Saleh Purwanto juga meminta agar Pokmaswas Tirta Gangga melakukan pengawasan terhadap ikan-ikan yang akan djadikan bahan olahan sehingga ikan yang diolah serta hasil olahannya benar-benar aman untuk dikonsumsi. “Pengawasan tidak hanya pada lingkungan kelautan dan perikanan, tapi juga harus meliputi pengawasan terhadap ikan-ikan yang akan dijadikan bahan olahan,” paparnya.