Bupati Tabanan dan Deputi Pemimpin Bank Indonesia Denpasar menandatangani Nota Kesepahaman Forum Percepatan Pemberdayaan Ekonomi Daerah melalui Pengembangan Sektor Riil dan UMKM Kawasan Mina Politan di Kabupaten Tabanan
Tabanan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar untuk berkembang. Sebagai
otoritas moneter yang salah satu tugasnya adalah melakukan pengawasan perbankan
termasuk peran intermediasinya, Bank Indonesia sangat mendukung
kegiatan-kegiatan untuk memajukan perekonomian daerah, khususnya yang berkaitan
dengan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Deputi Pemimpin Bank Indonesia Denpasar I Gde Made Sadguna mengungkapkan hal
itu seusai menandatangani MoU (Memorandum of Understanding), Nota Kesepahaman
Forum Percepatan Pemberdayaan Ekonomi Daerah melalui Pengembangan Sektor
Riil dan UMKM Kawasan Mina Politan di Kabupaten Tabanan antara Bank Indonesia
Denpasar dengan Pemkab Tabanan di Ruang Rapat Kantor Bupati Tabanan, Rabu
(29/11).
Menurut Sadguna, Komitmen Bank Indonesia dalam pengembangan dan pemberdayaan UMKM sebagai salah satu prioritas penting akan terus dilanjutkan.”Berbagai program, baik yang menyasar langsung ke UMKM maupun tidak langsung telah kami lakukan dan akan terus kami tingkatkan efektifitasnya,” kata Sadguna sambil menambahkan peningkatan dilakukan melalui Konsultasi Keuangan Mitra Bank (KKMB), pelatihan UMKM, Bazar intermediasi perbankan – UMKM- Dinas Terkait, penyediaan informasi mengenai UMKM potensial serta fasilitasi pembentukan pilot proyek klaster UMKM.
Terkait penandatnganan MoU dengan Pemkab Tabanan ini, menurut Sadguna merupakan
tindak lanjut kesepakatan antara BI dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan
yang telah ditandatangani April 2010 lalu yang bertujuan untuk mendorong
percepatan kinerja sektor perikanan dan kelautan sebagai salah satu sektor
unggulan dalam perekonomian di Indonesia. “Adanya Nota Kesepakatan ini,
diharapkan segala kegiatan kerjasama BI dan Pemkab Tabanan dalam pengembangan
ekonomi daerah melalui pemberdayaan UMKM, khususnya di sektor perikanan
budidaya dapat berlangsung secara berkesinambungan dan terpantau,” katanya
sambil berharap potensi perikanan budidaya di Tabanan yang besar dapat
dioptimalkan dan multiplier effectnya dapat dirasakan oleh daerah-daerah lain
untuk mewujudkan perekonomian Bali yang kuat dan terpadu.
Sementara itu, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam sambutannya
menyatakan antusiasmenya adanya kepedulian BI Denpasar terhadap pemberdayaan
sektor riil dan UMKM bidang perikanan dan Kelautan di Kabupaten Tabanan.
“Langkah yang telah ditempuh BI Denpasar ini saya harapkan tidak hanya berhenti
di sini, namun bisa berlanjut di masa mendatang,” katanya sambil berharap
perbankan dan perusahaan lainnya bisa mengikuti langkah yang ditempuh BI
Denpasar menggarap potensi sektor perikanan dan kelautan di Kabupaten Tabanan.
Bupati Wiryastuti juga menyambut dengan antusias adanya kebijakan dari
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang telah menetapkan pengembangan
kawasan minapolitan di Kabupaten Tabanan pada tahun 2012 mendatang. “Kami
berharap program dari BI Denpasar dan Dirjen Perikanan Budidaya ini bisa
bersinergis guna meningkatkan pemanfaatan potensi sumberdaya perikanan budidaya
di Kabupaten Tabanan secara optimal, sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan
dan taraf hidup para pelaku perikanan sebagai UMKM,” paparnya
Pada kesempatan tersebut, Deputi Pemimpin Bank Indonesia Denpasar I Gde Made
Sadguna secara simbolis juga menyerahkan bantuan dana kepada kelompok UMKM
pelaku perikanan dan kelautan yang bersumber dari program Corporate Sociality
Responsibelity (CSR) Bank Indonesia Denpasar sejumlah Rp 50 juta. Perinciannya,
kepada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Rp 20 juta, Kelompok Pengolah Ikan,
Kelompok Masyarakat Pengawas dan Kelompok Nelayan masing-masing Rp 10 juta. (gus/29112011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar