Tim penilai
Pokdakan tingkat pusat berfoto bersama dengan anggota Pokdakan Darma Nadi dan
para undangan
Selama tiga tahun terakhir, produksi perikanan budidaya meningkat pesat dari 3,8 juta ton pada tahun 2008 menjadi 6,2 juta ton pada tahun 2010. Terutama untuk komoditas udang, rumput laut, bandeng, nila, lele, patin dan ikan mas.
Direktur
Produksi Direktorat Jenderal perikanan Budidaya, Iskandar mengungkapkan hal itu
dalam sambutannya yang dibacakan oleh Ketua Tim Penilai Pokdakan, Tatie Sri
Paryati saat melakukan penilaian lomba Kelompok Pembudidayakan Ikan ( Pokdakan
) Darma Nadi, di Banjar Buruan Kelod, Desa Buruan, Penebel – Tabanan yang dipercaya
sebagai duta Bali dalam lomba Pokdakan tingkat nasional Kamis (22/9)
Menurut
Iskandar, peningkatan produksi tersebut diharapkan terus meningkat sejalan
dengan tumbuhnya kelompok-kelompok pembudiaya baru yang dapat memberikan
perannya dalam meningkatkan hasil.
Terkait
upaya mendorong produksi perikanan di tanah air, Iskandar menekankan bahwa
pemerintah telah menempuh langkah-langkah strategis antara lain, pengembangan
jenis ikan dan pengembangan wadah budidaya. Kalau sebelumnya jenis ikan yang
dibudidayakan masyarakat sangat terbatas, namun sejak beberapa tahun belakangan
ini jenisnya terus berkembang. Sedangkan wadah budidaya yang sebelumknya hanya
di kolam, kini berkembang memanfaatkan potensi lainnya seperti saluran irigasi,
kolam beton dan kolam plastik.
Terhadap
upaya-upaya yang telah dilakukan kelmpok pembudidayakan ikan air tawar,
pemerintah pusat memberikan apresiasi positif. “Pemerintah pusat terus medorong
upaya tersebut, sehingga produksi perikanan bisa meningkat sehingga
kesejahteraan petani juga meningkat. Pada evalusi kienerja kelompok ini ada
tiga aspek yang menjadi penilaian yakni, aspek teknologi, sosial dan ekonomi,”
paparnya.
Belum
maksimal
Sebelumnya, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wirysatuti dalam sambutannya yang dibacakan asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra I Wayan Yatnanadi mengungkapkan, bahwa potensi perikanan air tawar di Tabanan sangat besar, namun belum tergarap secara maksimal.
Sebelumnya, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wirysatuti dalam sambutannya yang dibacakan asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra I Wayan Yatnanadi mengungkapkan, bahwa potensi perikanan air tawar di Tabanan sangat besar, namun belum tergarap secara maksimal.
Menurut
Bupati produksi perikanan budidaya di Tabanan tahun 2010 mencapai 1.099,5 ton,
dan tahun ini targetnya naik menjadi 2.100 ton sesuai denganj kontrak produksi
yang telah ditandatangani dengan Menteri Kelautan dan Perikanan. Kelompok
pembudidaya ikan air tawar Darma Nadi dipercaya menjadi duta Bali ketingkat
Nasional, karena kolompok ini mampu memanfaatkan potensi yang ada dan menangkap
peluang yang terbuka, dalam memproduksi ikan lele, baik untuk konsumsi maupun
untuk bibit untuk memenuhi permintaan pasar.
Penilaian
aspek ekonomi di ruang sekretariat
Selain memproduksi sendiri, kelompok pembudidaya ikan Darma Nadi juga menjalin kerja sama kemitraan dengan pembudidaya diluar kelompok. Selain itu kelompok yang satu ini juga terus berupaya mendorong petani ikan kelas pemula disekitarnya, sehingga diharapkan bukan saja bisa meningkatkan ekonomi petani ikan , tapi juga membuka peluang kerja dan kesempatan berusaha. “Kami memberikan apresiasi dan dorongan dan penghargaan. Kami juga berharap langkah yang ditempuh kelompok ini bisa memberikan motivasi bagi masyarakat lainnya, untuk ikut membudidayakan ikan,” pesannya.
Penilaian
aspek sosial dalam lomba Pokdakan
Bermula dari Hobi
Sementara itu, Ketua pokdakan Darma Nadi, I Gede Nyoman Darma Susila mengungkapkan, budidaya yang dilakukan, berangkat dari hobi memelihara ikan. Dengan pertimbangan ekonomis, budidaya ikan air tawar lantas diarahkan untuk budidaya yang sifatnya ekonomi. Langkah tersebut diambil, karena dari survei yang dilakukan, kebutuhan ikan konsumsi di Bali, khususnya lele masih didatangkan dari luar Bali. Masalah yang kemudian timbul kata Darma adalah menemukan lokasi yang pas dan sumber daya manusia yang trampil dalam budidaya ikan khsuusnya lele. “Namun dengan adanya bimbingan dari Dinas Perikanan dan kelautan Kabupaten Tabanan serta belajar dari buku, kami akhirnya bisa mengembangkan buidaya lele seperti saat ini,” katanya.
Menurut
Darma Susila, sampai saat ini kelompoknya diperkuat oleh 22 anggota dan juga
sudah memiliki kelompok binaan atau mitra kerja sebanyak 33 kelompok. Untuk
memenuhi kebutuhan benih lele yang akan dibudiayakan, pihaknya juga telah
melakukan usaha pembenihan secara mandiri, sehingga benih yang dihasilkan bisa
dijaga kualitas, kuantitas serta kontinyunitasnya.
Untuk
memperlancar usaha pembenihan ini, tambah darma Susila, kelompok memiliki
sekitar 430 ekor induk, 160 pejantan dan 270 betina. Setiap bulan mampu
mmproduksi benih lele srata-rata sejumlah 500 ribu ekor dan target ke depan 1
juta ekor per bulan. “Target itu optimis bisa kami capai karena sarana dan
prasarana dan teknologinya sudah kita kuasai,” katanya bangga. (gus/22092011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar