Suasana pertemuan antara Kapolres Tabanan, Kadiskanlaut, HNSi serta
pengurus kelompok nelayan di Mapolres Tabanan.
DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesi (HNSI) bersama 25 orang nelayan dari
enam kecamatan wilayah pesisir di Kabupaten Tabanan, nglurug (mendatangi)
Mapolres Tabanan, Senin (23/4). Didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan
(Diskanlaut) Tabanan Nyoman wirna Ariwangsa, mereka menemui Kapolres AKBP
Dekananto Eko Purwono guna melaporkan adanya pencurian alat tangkap dan hasil
tangkapan berupa lobster di tengah laut.
Ketua DPC HNSI Kabupaten Tabanan I Ketut Arsana Yasa mengemukakan, kehadirannya bersama pengurus kelompok nelayan di Tabanan untuk bersilaturhami dengan Kapolres sekaligus menyampaikan keluhan para nelayan yang sering kehilangan alat tangkap berupa bubu, pancing, jaring hingga jukung (perahu) serta hasil tangkapan berupa lobster. “Nelayan sering kehilangan lobster beserta bubunya di tengah laut,” ungkap Sadam.
Menurut Sadam, semenjak harga lobster melonjak naik, kasus pencurian di
perairan wilayah Tabanan meningkat. Kehilangan lobster menyebabkan nelayan
mengalami kerugian cukup tinggi. Pasalnya harga lobster di pasaran mencapai Rp
80 ribu hingga Rp 100 ribu per kilo gram. Sadam juga mengeluhkan aksi nelayan
dari luar wilayah Kabupaten Tabanan yang menangkap lobster di perairan Tabanan
serta memasang jaring di lokasi surfing yang menyebabkan para turis
komplin. “Kami berharap Pak Kapolres beserta jajarannya bisa menjaga keamanan
di wilayah pesisir sehingga para nelayan bisa lebih tenang dalam bekerja,”
paparnya.
Terkait laporan tersebut, Kapolres Dekananto berjanji menjaga keamanan di
wilayah pesisir dan menindak tegas pelaku pencurian di laut. Selain itu,
pihaknya .mengharapkan agar para nelayan bisa menahan diri dan tidak main hakim
sendiri. “Bila menemui hal-hal yang mencurigakan, segera laporkan kepada
petugas. Baik itu yang bertugas di Polsek maupun Pospol Air yang ada di Yeh
Gangga,” katanya sambil menambahkan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan
polisi air Polda Bali agar setiap saat menurunkan kapal untuk memantau keamanan
di pesisir Tabanan.
Berkaitan dengan isu teroris, Dekananto meminta kepada nelayan dan
masyarakat pesisir memberikan informasi dan mengamankan wilayah pantai
bersama-sama dengan polisi. “Selain melalui jalur darat, tidak tertutup
kemungkinan para teroris masuk ke Bali melalui laut. Untuk itu, mari kita tetap
siaga. Laporkan bila melihat hal-hal yang mencurigakan,” sarannya.
Sementara itu, Kepala Diskanlaut Tabanan yang juga Plt. Sekda Tabanan Wirna
Ariwangsa mengemukakan potensi perikanan laut di Tabanan berupa lobster yang
cukup besar. Agar potensi tersebut bisa dimanfaatkan secara optimal, pihaknya
dalam beberapa tahun terakhir ini telah memberikan bantuan mesin tempel, alat
tangkap serta jukung kepada kelompok nelayan. Pada pertemuan tersebut hadir
juga PPL Perikanan Tangkap, Gusti Ngurah Sugiarta dari Bapeluh Tabanan
mendampingi para nelayan. (gus/23042012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar