Pembudiaya ikan sejumlah 20 orang yang mewakili Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) dari seluruh Kabupaten Jembrana, belum lama ini melakukan studi banding di Kabupaten Tabanan untuk belajar tentang pembenihan dan pembesaran ikan lele.
Ramelan Arifin, Koordinator Penyuluh Perikanan Kabupaten Jembrana selaku pimpinan rombongan dalam pengantarnya mengemukakan, dipilihnya Kabupaten Tabanan sebagai lokasi studi banding, karena usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele di Kabupaten Tabanan sudah lebih maju dibanding kabupaten lainnya di Bali. “Berdasarkan pengamatan dan informasi yang kami terima, usaha pembenihan dan pembesaran lele di Kabupaten Tabanan telah berkembang pesat. Kami ingin mengetahuinya secara langsung di lapangan karena perkembangan budidya lele di Jembrana belum sepesat di Kabupaten Tabanan,” katanya berterus-terang.
Menurut Ramelan, melalui studi banding ini diharapkan para pembudidaya ikan di Kabupaten Jembrana bisa mengadopsi teknologi dan manajemen pembenihan dan pembesaran lele yang selama ini diterapkan di Tabanan. “Pembesaran lele sudah cukup berkembang di Kabupaten Jembrana. Namun teknologinya perlu terus ditingkatkan agar produksinya bisa lebih maksimal,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Pengelolaan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan Ir. Triyanto Wahyu Sukoco, MS saat menerima rombongan, dalam sambutannya mengemukakan, usaha pembenihan dan pembesaran lele di Kabupaten Tabanan telah berkembang sejak lima tahun terakhir. “Belakangan usaha pembenihan dan pembesaran lele di Tabanan berkembang cukup pesat, terutama di daerah dataran rendah dan menengah seperti di Desa Antap dan Berembeng di Kecanmatan Selemadeg , Desa Sudimara Kecamatan Tabanan serta Desa Pitra Kecamatan Penebel,” paparnya.
Menurut Trianto, selain dikembangkan di kolam tanah dan bak beton, usaha budidaya ikan lele di Kabupaten Tabanan belakangan juga dilakukan di wadah berupa kolam terpal. “Di Kecamatan Selemadeg, budidya lele di kolam terpal jumlahnya telah mencapai ratusan unit,” katanya sambil menambahkan, kolam terpal untuk budidaya lele ini bisa diterapkan di areal perkebunan atau pekarangan rumah yang sumber pengairan airnya terbatas.
Dalam studi banding kali ini, para pembudiaya ikan dari Kabupaten Jembrana mengunjungi beberapa lokasi di Kabupaten Tabanan. Di antaranya BBI unit Pesiapan, Pokdakan Darma Nadi di Desa Buruan, Penebel untuk melihat usaha pembenihan lele. Siang harinya, rombongan mengunjungi usaha pembesaran lele di Desa Sudimara, Tabanan. Selain lele, pada sore harinya rombongan juga mengunjungi usaha pembesaran ikan nila, karper dan lele di Desa Belimbing, Pupuan. (gus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar