Bupati Tabanan Eka Wiryastuti didamping Wabup Sanjaya tendangani MoU
dengan BPSDM-KP Kementrian Kelautan dan Perikanan.
Guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap Sumber Daya Manusia
(SDM) Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Tabanan, Bupati Tabanan Ni Putu Eka
Wiryastuti mengadakan kerjasama dalam bentuk MoU (Memorandum of Understanding)
dengan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (BPSDM-KP)
Kementrian Kelautan dan Perikanan di kantor bupati setempat, Jum’at (25/5).
MoU yang dilanjutkan dengan acara Sinkronisasi kegiatan Pelatihan
P2MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) wilayah Provinsi Jatim,
Bali, NTB, NTT dan Kalsel tersebut, juga dihadiri Kepala Pusat Pelatihan Kelutan
dan Perikanan, Balok Budiyanto mewakili Kepala BPSDM-KP, Kepala Balai
Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi, I Wayan Suarya, Wabup
Sanjaya, Plt Sekda Wirna Ariwangsa, Forum Muspida serta Kepala SKPD Kabupaten
Tabanan.
Terkait MoU dan Sinkronisasi Kegiatan Pelatih P2MKP tersebut, Bupati Eka Wiryastuti menyambut baik serta memberikan apresiasinya karena Kabupaten Tabanan dipercaya dan dipilih BPSDM-K menjadi lokasi pelatihan P2MKP sekaligus menjadi pusat promosi produk P2MKP. “Potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Tabanan cukup besar. Khususnya di bidang budidaya dan pengolahan hasil perikanan. Dengan adanya MoU dan pelatihan kami harapkan bisa meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap para pelaku indutri pengolahan ikan mampu menghasilkan produk yang lebih berkualitas sehingga memiliki nilai jual lebih.” Katanya berharap.
Pada kesempatan tersebut Bupati Wiryastuti juga mempersilakan P2MKP di
wilayah kerja BPPP Banyuwangi memanfaatkan pasar ikan yang akan dibangun Pemkab
Tabanan sebagai pusat show room produk perikanan dan kelautan yang
dihasilkannya. “Pasar ikan yang akan dibangun Pemkab Tabanan saya harapkan bisa
menjadi tourist destination, sehingga bisa memiliki dampak positif menggerakkan
usaha kecil menangah di bidang kelautan dan perikanan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BPSDM-KP dalam sambutan tertulis yang dibacakan
Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan Ir. Balok Budiyanto mengatakan
BPSDMKP sebagai sub unit Kementerian Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas serta
fungsi untuk mengembngkan sumber daya manusia dalam bidang kelautan dan
perikanan. Salah satu upaya yang dikembangkan oleh BPSDM- KP melalui pusat
pelatihan kelautan dan perikanan adalah P2MKP. Peran P2MKP sangat dibutuhkan
dalam rangka efektivitas dan efisiensi penyelenggraan pelatihan di kawasan
minapolitan. “Bali dipilih sebagai sentra penyelenggaraan P2MKP karena selain
memiliki potensi kelautan dan perikanan yang luar biasa, Bali juga telah
menjadi ikon dunia,” paparnya
Pihaknya berharap kesejahteraan masyarakat akan bisa lebih ditingkatkan lagi
melalui sektor yang satu ini. “Kami berharap program ini dapat membawa dampak
besar bagi perubahan masyarakat perikanan di Indonesia ke arah yang lebih baik.
Mampu meningkatkan pendapatan melalui pengetahuan dan keterampilan yang
dimilki,”tegasnya.
Sinkronisasi P2MKP
Sebelumnya, Kepala BPPP banyuwangi I Wayan Suarya dalam laporannya
mengemukakan, P2MKP merupakan sebuah lembaga pelatihan di bidang kelautan dan
perikanan yang dibentuk dan dikelola oleh pelaku utama maju di bidang kelautan
dan perikanan baik perorangan maupun kelompok. “P2MKP merupakan wujud
partisipasi dan keswadayaan masyarakat ikut mengembvangkan SDM melalui
pelatihan dari, oleh dan untuk masyarakat,” lapornya.
Menurut Suarya, di wilayah kerja BPPP Banyuwangi ada sejumlah 558.588 orang
aparatur dan masyarakat perikanan yang perlu mendapatkan pelatihan. Selama
selama periode 2004-2011 BPPP Banyuwangi baru melatih 7.751 orang atau sekitar
1,39 persen dari SDFM yang ada. “Terkait hal itu, dalam rangka percepatan
pengembangan kualitas SDM-KP, BPSDM-KP mendorong pembentukan dan pengembangan
P2MKP di daerah,” ujarnya
Terkait diselenggarakannya pelatihan di Kabupaten Tabanan, menurut Suarya
karena Tabanan memiliki potensi kelautan dan perikanan yang besar. Selain itu
juga karena posisi Bali, khususnya Tabanan yang strategis dalam hal pemasaran
produk perikanan dan kelauatn ke manca negara. “Sebagai pusat pariwisata di
Indonesia, kita berharap ke depan Tabanan bisa menjadi pusat show room produk
olahan perikanan dan kelautan di wilayah kerja BPPP Banyuwangi,” paparnya.
Suarya juga melaporkan kegiatan pertemuan Sinkronisasi P2MKP ini diikuti
oleh 26 P2MKP dari Jawa Timur, Bali, NTB, NTT dan Kalsel serta diiikuti juga 4
perwakilan Pembina P2MKP dari Dinas Perikanan dan kelautan Kabupaten Tabanan
dan Denpasar. “Bentuk kegiatan usaha yang dikembangan P2MKP tersebut meliputi
budidaya ikan lele, nila, gurami, patin, bandeng dan rumput laut. Selain itu
juga pengolahan produk hasil perikanan,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Tabanan beserta para undangan juga sempat
menyaksikan pameran produk hasil pengolahan perikanan dari P2MKP binaan BPPP
Banyuwangi. Produk olahan perikanan yang dipamerkan di antaranya berupa olahan
bandeng tanpa duri, krupuk ikan, minuman rumput laut, produk kerajinan dari
kerang-kerangan serta produk olahan perikanan lainnya. (gus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar