Kapolres Tabanan AKBP. Dekananto Eko Purwono menebarkan ikan di Bendungan
Telaga Tunjung saat peringatan HUT Bhayangkara ke 66 yang disniergikan dengan
Program CBF
Perairan umum semakin mengalami tekanan yang tinggi dari berbagai sumber.
Baik itu akibat limbah industri dan rumah tangga, sedimentasi akibat
penggundulan hutan, penangkapan ikan secara berlebihan, introduksi ikan jenis
baru yang kurang bijaksana serta dari dampak kegiatan budidaya ikan itu
sendiri.
Direktur Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Ditjen Perikanan Budidaya,
Kementrian Kelautan dan perikanan, Ir. Maskur, M.Si mengungkapkan hal itu
dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kasubdit Kesehatan Ikan dan
Lingkungan Budidaya, Edy Sudartanto, pada acara Kegiatan Perikanan Berbasis
Budidaya (Culture Base Fisheris/CBF) yang dirangkai dengan Peringatan Hari Bhayangkara
ke 66 melalui penebaran ikan (restocking) di Bendungan Telaga Tunjung, Desa
Timpag, Kecamatan Kerambitan, Jumat (22/6).
Menurut Maskur, akibat berbagai tekanan tersebut secara akumulatif akan menyebabkan menurunnnya mutu lingkungan perairan. Terkait hal itu, restocking atau penebaran benih ikan yang dilakukan bersama-sama ini merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam pengelolaan perairan umum “Restocking merupakan salah satu upaya dalam memperbaiki kualitas air lingkungan sekaligus untuk meningkatkan produksi ikan di perairan umum,” tegasnya.
Menurut Maskur, akibat berbagai tekanan tersebut secara akumulatif akan menyebabkan menurunnnya mutu lingkungan perairan. Terkait hal itu, restocking atau penebaran benih ikan yang dilakukan bersama-sama ini merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam pengelolaan perairan umum “Restocking merupakan salah satu upaya dalam memperbaiki kualitas air lingkungan sekaligus untuk meningkatkan produksi ikan di perairan umum,” tegasnya.
Penebaran benih ikan dilakukan bersama-sama dengan menaiki perahu di
tengah Bendungan Telaga Tunjung.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam sambutan tertulis
dibacakan Wakil Bupati, I Komang Gede Sanjaya mengatakan, kegiatan pengelolaan
perikanan berbasisi budidaya melalui penebaran ikan di bendungan Telaga Tunjung
merupakan salah satu program rutin yang dilakukan oleh Pemkab Tabanan.
Terkait kegiatan pengelolaan perikanan berbasis budidaya yang dirangkai
dengan peringatan hari Bhayangkara ke 66 ini, Bupati Tabanan menyatakan
dukungannya dan berharap kerjasama ini bisa terjalin lebih luas lagi. Kepada
masyarakat di sekitara bendungan telaga Tunjung, bupati menghimbau agar bisa
menjaga kelestarian ikan yang sudah ditebarkan. “Jangan menangkap ikan dengan
setrum, potas dan sejenisnya yang bisa menyebabkan kepunahan ikan dan merusak
lingkungan,” pesannya.
Hal senada diungkapkan Kapolres Tabanan, AKBP Dekananto Eko Purwono yang
menyatakan pihaknya ikut bertanggung jawab untuk mengamankan agar ikan yang
ditebarkan tidak ditangkap dengan cara-cara yang illegal. “Penangkapan ikan
menggunakan setrum, potas dan racun melanggar peraturan perundangan yang
berlaku, dan kami siap menindak tegas sesuai aturan yang ada,” tegasnya.
Menurut Kapolres, penebaran benih ikan yang dilakukan pihak kepolisian dalam
rangka Hut Bhayangkara ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kepolisian
terhadap lingkungan perairan umum dan potensi SDA yang ada di Kabupaten Tabanan.
Selain itu, dengan adanya penebaran ikan ini, pihak kepolisian juga berharap
bisa menggali potensi ekonomi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat
sekitarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten tabanan yang
juga Plt. Sekda Tabanan Ir. I Nyoman Wirna Ariwangsa, MM di sela-sela kegiatan
mengungkapkan, dalam kegiatan CBF yang dirangkai dengan peringatan Hut
Bhayangkara ini, benih ikan yang ditebar jumlahnya 210 ribu ekor. Sumber benih
100 ribu ekor di antaranya bantuan dari pemerintah pusat dan 110 ribu berasal
dari program Mina Politan yang sifatnya tugas pembantuan. (gus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar