Jumat, 31 Agustus 2012

Diskanlaut Tabanan Gandeng KKP Gelar Pelatihan Kompetensi Tenaga Kerja P2HP

 

Pelatihan kompetensi tenaga kerja P2HP di Tabanan

Pelatihan yang dilaksanakan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Usaha dan Investasi di Kabupaten Tabanan, diharapkan bisa menumbuhkan usaha pengolahan ikan di kalangan ibu-ibu anggota kelompok pengolah ikan maupun PKK untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengemukakan hal itu saat membuka pelatihan Kompetensi Tenaga Kerja Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan ( P2HP ) di Aula kantor Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan, Jumat (14/10).

Menurut Bupati Wiryastuti, kerja keras yang selama ini dilakukan Pemkab Tabanan telah membuahkan hasil maksimal karena mendapat respon positif dari pemerintah pusat dalam hal ini dari KKP. “Ke depan kerjasam ini harus bisa lebih ditingkatkan sehingga potensi perikanan dan kelautan di Kabupaten Tabanan bisa tergarap optimal,” paparnya.

Terkait pelaksanaan pelatihan P2HP di Kabupaten Tabanan, Bupati Wiryastuti berharap bisa meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan para pengolah ikan. “Bila sebelumnya ibu-ibu pengolah ikan hanya mengolah ikan pindang, adanya pelatihan ini kita harapkan ikan yang diolah bisa lebih beragam sehingga memberikan nilai tambah dalam peningkatan kesejahteraan,” katanya berharap.
Pada kesempatan tersebut Bupati Wiryastuti juga menegaskan, adanya usaha pengolahan hasil perikanan yang berkembang di pedesaan diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam penyerapan pasar dari produksi perikanan di Kabupaten Tabanan yang dari tahun ke tahun cenderung meningkat. “Produksi perikanan dan kelautan di Tabanan yang terus meningkat, kita harapkan bisa menciptakan peluang kerja bagi pelaku usaha kecil menengah di bidang pengolahan hasil perikanan,” katanya berharap.

Aneka olahan ikan
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Pelatihan I Made Subagia, S.Pi, MM dalam laporannya mengemukakan, tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan bagi pengolah hasil perikanan dalam menghasilkan berbagai jenis produk olahan yang mempunyai standar kualitas. Sedangkan sasaran yang dicapai dalam pelatihan pengolahan hasil perikanan adalah para pengolah ikan, UKM, ibu-ibu PKK dan Dharma Wanita dalam mengolah ikan menajdikan produk yang bernilai tambah tinggi.



Peserta pelatihan berlatih membuat kaki naga dari ikan

Menurut Subagia, melalui pelatihan ini diharapkan para peserta pelatihan mampu meningkatkan mutu produk serta memenuhi syarat keamanan bahan pangan dari segi kesehatan dan perijinan usaha dari perindustrian dan perdagangan. “Pelatihan yang dilaksanakan 14 – 16 Oktober ini diikuti oleh 70 orang peserta,” katanya sambil menambahkan selama pelatihan peserta didampingi oleh dua orang instruktur dari Balai Besar Pengembangan dan Pengolahan Hasil Perikanan (BBP2HP), seorang instruktur dari UKM P2HP pusat serta lima orang istruktur dari Direktorat usaha dan Investasi.
Sementara itu, Kepala Diskanlaut Tabanan Ir. I Nyoman Wirna Ariwangsa, MM di temui di sela-sela kegiatan praktek menuturkan, saat ini produksi ikan lele di Kabupaten Tabanan cukup tinggi sehingga harganya sempat jatuh. Adanya pelatihan ini, diharapkan produksi lele serta jenis ikan lainnya tidak hanya dipasarkan dalam keadaan hidup sebagai ikan konsumsi. Tapi bisa diolah terlebih dulu menjadi berbagai macam produk sehingga bisa memberikan nilai tambah.


Hasil olahan dari ikan berupa Nugget ikan

Menurut Ariwangsa, ikan lele konsumsi di tingkat pembudiaya saat ini harganya berkisar Rp 10 – 11 ribu/Kg. Bila ikan lele tersebut diolah terlebih dulu menjadi nugget, abon atau produk olahan lain, harganya bisa jauh lebih meningkat sehingga bisa memberikan keuntungan lebih. “Dalam pelatihan ini, peserta diajari membuat aneka olahan dari ikan seperti membuat nugget ikan, kaki naga ikan, abon ikan, keong mas, ekkado, fish steak, bakso ikan sampai sirup dari rumput laut,” terangnya. (gus/17102011)

Tidak ada komentar: