Jumat, 31 Agustus 2012

Laporkan Pencurian di Tengah Laut, Nelayan “Nglurug” Ke Mapolres Tabanan


Suasana pertemuan antara Kapolres Tabanan, Kadiskanlaut, HNSi serta pengurus kelompok nelayan di Mapolres Tabanan.

DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesi (HNSI) bersama 25 orang nelayan dari enam kecamatan wilayah pesisir di Kabupaten Tabanan, nglurug (mendatangi) Mapolres Tabanan, Senin (23/4). Didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Tabanan Nyoman wirna Ariwangsa, mereka menemui Kapolres AKBP Dekananto Eko Purwono guna melaporkan adanya pencurian alat tangkap dan hasil tangkapan berupa lobster di tengah laut.

Ketua DPC HNSI Kabupaten Tabanan I Ketut Arsana Yasa mengemukakan, kehadirannya bersama pengurus kelompok nelayan di Tabanan untuk bersilaturhami dengan Kapolres sekaligus menyampaikan keluhan para nelayan yang sering kehilangan alat tangkap berupa bubu, pancing, jaring hingga jukung (perahu) serta hasil tangkapan berupa lobster. “Nelayan sering kehilangan lobster beserta bubunya di tengah laut,” ungkap Sadam.


Menurut Sadam, semenjak harga lobster melonjak naik, kasus pencurian di perairan wilayah Tabanan meningkat. Kehilangan lobster menyebabkan nelayan mengalami kerugian cukup tinggi. Pasalnya harga lobster di pasaran mencapai Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu per kilo gram. Sadam juga mengeluhkan aksi nelayan dari luar wilayah Kabupaten Tabanan yang menangkap lobster di perairan Tabanan serta memasang jaring di lokasi surfing yang menyebabkan para turis komplin. “Kami berharap Pak Kapolres beserta jajarannya bisa menjaga keamanan di wilayah pesisir sehingga para nelayan bisa lebih tenang dalam bekerja,” paparnya.

Terkait laporan tersebut, Kapolres Dekananto berjanji menjaga keamanan di wilayah pesisir dan menindak tegas pelaku pencurian di laut. Selain itu, pihaknya .mengharapkan agar para nelayan bisa menahan diri dan tidak main hakim sendiri. “Bila menemui hal-hal yang mencurigakan, segera laporkan kepada petugas. Baik itu yang bertugas di Polsek maupun Pospol Air yang ada di Yeh Gangga,” katanya sambil menambahkan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan polisi air Polda Bali agar setiap saat menurunkan kapal untuk memantau keamanan di pesisir Tabanan.

Berkaitan dengan isu teroris, Dekananto meminta kepada nelayan dan masyarakat pesisir memberikan informasi dan mengamankan wilayah pantai bersama-sama dengan polisi. “Selain melalui jalur darat, tidak tertutup kemungkinan para teroris masuk ke Bali melalui laut. Untuk itu, mari kita tetap siaga. Laporkan bila melihat hal-hal yang mencurigakan,” sarannya.

Sementara itu, Kepala Diskanlaut Tabanan yang juga Plt. Sekda Tabanan Wirna Ariwangsa mengemukakan potensi perikanan laut di Tabanan berupa lobster yang cukup besar. Agar potensi tersebut bisa dimanfaatkan secara optimal, pihaknya dalam beberapa tahun terakhir ini telah memberikan bantuan mesin tempel, alat tangkap serta jukung kepada kelompok nelayan. Pada pertemuan tersebut hadir juga PPL Perikanan Tangkap, Gusti Ngurah Sugiarta dari Bapeluh Tabanan mendampingi para nelayan. (gus/23042012)

Tidak ada komentar: