Jumat, 31 Agustus 2012

Ditjen P2HP Gelar Bintek di Tabanan Olah Ikan Lele menjadi Aneka Produk

 Bintek Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja Pengolahan dan Pemasaran di Aula Diskanlaut Tabanan


Peran sektor usaha kecil dan menengah dalam memproduksi hasil olahan ikan saat ini masih rendah. Hal ini dikarenakan masih rendahnya tingkat kemampuan pelaku usaha dalam berimprovisasi jenis produk dan pemahaman teknologi, masih rendahnya kemampuan modal usaha yang dimiliki serta masih rendahnya informasi pasar dengan jenis produk yang dihasilkan.

Direktur Usaha dan Investasi Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP), Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Ir. Rahmah Hayati Samik Ibrahim, MM mengungkapkan hal itu dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasubdit Ketenagakerjaan P2HP Drs. I Made W. Artajaya, M.Si saat membuka acara Bimbingan Teknis (Bintek) Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja Pengolahan dan Pemasaran di Aula BBI Pesiapan, Diskanlaut Tabanan, Kamis (19/1)


Menurut Rahmah, kegiatan Bintek ini merupakan wujud kepedulian pemerintah untuk pengembangan usaha di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, khususnya produk-produk yang berbahan baku ikan dan rumput laut. “Dengan bintek ini, usaha pengolahan ikan dan rumput laut di Kabupaten Tabanan dapat lebih berkembang dan mempunyai nilai tambah sehingga dapat meningkatkan pendapatan,” katanya berharap.



 Ibu-ibu peserta Bintek Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja Pengolahan dan Pemasaran, praktek membuat aneka olahan ikan dan rumput laut.

Mewakili Bupati Tabanan, Asisten II Anom Anthara dalam sambutannya menytakan rasa terima kasihnya atas perhatian dan dukungan pemerintah pusat terhadap pembangunan perikanan dan kelautan di Kabupaten Tabanan. Bupati Tabanan berharap adanya bintek yang dilakukan oleh Ditejen P2HP bisa bermanfaat bagi para peserta. “Selain mendapatkan tambahan ilmu tentang pengolahan, kita harapkan peserta juga bisa mengemas hasil olahan ikannya agar konsumen tertarik untuk membeli,” katanya.

Ikan lele
Sementara itu, Sekretaris Diskanlaut Tabanan I Made Subagia selaku Panitia Pelaksana dalam laporannya mengemukakan, Bintek yang digelar selama tiga hari ini diikuti oleh 70 orang peserta dari seluruh Kabupaten Tabanan. “Peserta terdiri dari para pengolah ikan, UKM, Ibu-ibu PKK dan Dharma Wanita. Sedangkan Instrukturnya dari UKM P2HP pusat dua orang dan dari Direktorat Usaha dan Investasi lima orang,” katanya.
Aneka bentuk makanan olahan dari ikan lele

Menurut Made Subagia, selama pelaksanaan Bintek, peserta akan dilatih membuat aneka olahan dari bahan rumput laut dan ikan. Dari bahan rumput laut di antaranyan diolah menjadi jus, sirup, dodol, koktail, selai dan mie instan. Sedangkan olahan ikan yang dibuat di nataranya berupa nugget, kaki naga, ekado, siomay, keong mas dan otak. “Khusus untuk aneka olahan ikan, bahannya menggunakan daging ikan lele,” terangnya.

Kepala Diskanlaut Tabanan Nyoman Wirna Ariwangsa ditemui di sela-sela kegiatan mengemukakan, dipilihnya daging ikan lele sebagai bahan baku utama pengolahan ikan dalam bintek ini, karena produksi ikan lele di Kabupaten Tabanan cukup melimpah. Selain itu, juga untuk membuktikan bahwa daging ikan lele sebenarnya bisa diolah menjadi aneka olahan modern seperti nugget, kaki naga, ekado dan sejenisnya.

Menurut Ariwangsa, dengan adanya usaha aneka olahan dari daging ikan lele, ke depan diharapkan pasar lele bisa lebih terbuka lebar. Selain itu, harga jual ikan lele juga bisa lebih ditingkatkan. “Selama ini aneka olahan ikan umumnya menggunakan bahan dari ikan laut. Melalui bintek ini kita perkenalkan bahwa daging ikan lele sebenarnya juga bisa diolah menjadi aneka olahan modern,” tegasnya. (gus/19012012)

Tidak ada komentar: